Pengamat Sebut Dukungan Ijtima Ulama ke AMIN Bisa Jadi Bumerang, Kenapa?

Jum'at, 15 Desember 2023 | 16:09 WIB
Pengamat Sebut Dukungan Ijtima Ulama ke AMIN Bisa Jadi Bumerang, Kenapa?
Capres dan cawapres nomor urut satu Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar saat debat perdana Capres dan Cawapres 2024 di Gedung KPU, Jakarta, Selasa (12/12/2023). [Suara.com/Alfian Winanto]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Direktur Eksekutif Trias Politika Strategis, Agung Baskoro mengatakan dukungan dari Ijtima Ulama kelompok Rizieq Shihab Cs kepada pasangan Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar (AMIN) bisa jadi bumerang.

Apa alasannya?

Agung mengatakan, dukungan kelompok Rizieq Cs kepada Anies bukan merupakan hal baru. Anies dan Rizieq Cs punya sejarah dalam gelaran Pilkada DKI Jakarta tahun 2017.

"Artinya relasi antara Anies dengan Forum Ijtima Ulama ini baik dan bukan hal mengagetkan," kata Agung saat dihubungi Suara.com, Jumat (15/12/2023).

Selain itu, Agung menilai dukungan kelompok Rizieq Cs kepada AMIN ini bak dua sisi mata uang. Dukungan itu, menurut Agung, bisa jadi justru membuat AMIN kalah dalam Pilpres mendatang.

"Karena bisa memenangkan sekaligus bisa mengalahkan. Karena Pilpres ini konteksnya buka hanya DKI Jakarta," tutur Agung.

Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar atau Cak Imin bertemu dengan Habib Rizieq Syihab. (Ist)
Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar atau Cak Imin bertemu dengan Habib Rizieq Syihab. (Ist)

Sebab, Agung menyebut kelompok Rizieq Cs terlalu identik dengan kalangan pemilih Islam perkotaan.

Padahal segmen pemilih muslim juga besar di kampung-kampung.

"Artinya jangan sampai strategi politik yang diaminkan Forum Ijtima Ulama bersama Anies-Muhaimin dalam Pilpres ke depan, malah memberi disisentif elektoral," jelas Agung.

Baca Juga: Jadwal Debat Pilpres 2024 Kedua Minggu Depan, Ini Temanya untuk Cawapres Adu Gagasan

Tak hanya itu, Agung berpandangan AMIN yang mendapat dukungan dari Ijtima Ulama harus mewanti-wanti agar tidak menggunakan strategi politik identitas.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI