Suara.com - Calon presiden nomor urut 3, Ganjar Pranowo mengaku siap menghadiri undangan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) untuk menyampaikan visi dan misi mengenai komitmen dalam upaya memberantas korupsi.
Ia mengklaim, selama menjabat sebagai Gubernur Jawa Tengah 10 tahun tidak pernah melakukan korupsi.
"Oh iya kalau kami jelas, 10 tahun mas saya jadi Gubernur, mboten korupsi, mboten ngapusi. Itu pertunjukan yang paling jelas," kata Ganjar di Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, Kamis (14/12/2023).
Ia mengaku selama menjadi Gubernur, telah mengajak KPK bekerjasama dalam komitmen pemberantasan dan pencegahan korupsi.
Baca Juga: Kawal Janji Pemberantasan Korupsi, Tiga Capres-Cawapres Bakal Diundang ke KPK
"Dan sy ajak KPK Korsubgas, sekolah anti korupsi di seluruh SMA SMK termasuk pendidikan yang di bawah Kabupaten/Kota, dan 35 Kabupaten/Kota, Bupatinya, Walikotanya, semua tanda tangan, karena pencegahan itu penting, tidak hanya peningkatan," ujarnya.
Sebelumnya, KPK berencana mengundang tiga pasangan capres-cawapres. Hal itu disampaikan Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron untuk mengawal komitmen mereka dalam upaya pemberantasan korupsi.
"Jadi KPK nanti untuk mengawal dan kemudian memastikan komitmen para capres pada agenda-agenda pemberantasan korupsi," kata Ghufron di Gedung Merah Putih KPK, Jakarta, Kamis (14/12).
Ghufron menyebut pertemuan akan digelar pada awal Januari mendatang. Formatnya katanya, bukan dalam bentuk debat.
"Tapi kita akan bikin momen, bagaimana visi-misi dia dalam perspektif untuk memberantas korupsi. Kami akan mengundang di sekitar awal ataupun pertengahan Januari," katanya.
Sebelumnya, Ketua Sementara KPK Nawawi Pamolango mengakui menyesal menghadiri debat capres yang diselenggarakan Komisi Pemilihan Umum (KPU) pada Selasa (12/12). Dia merasa tidak menemukan gagasan dari ketiga capres dalam upaya pemberantasan korupsi.
"Diundang menyaksikan debat kusir, eh, maaf debat capres. Capek-capek dari sini saya bela-belain ke sana (KPU), saya ingin mendengar ada konsep pemberantasan korupsi, enggak ada yang bisa ditawarkan oleh beliau," kata Nawawi di Istora, Senayan, Jakarta Pusat, Rabu (13/12).
Nawawi mengaku hanya mendengar kata-kata menguatkan pemberantasan korupsi, namun menurutnya minim gagasan.
"Bahasanya, ya, hanya berantas korupsi, gitu, menguatkan KPK. Tapi seperti apa? Enggak ada juga. Saya jadi nyesal kenapa harus bermacet-macet semalam," ujarnya.