Tak cuma limbah, ia mengaku juga kesulitan mendapatkan BBM jenis solar untuk melaut.
"Karena limbah ini bikin ikan mati dan pendapatan (nelayan) jadi kurang. Dan juga susah mendapatkan BBM Solar," kata Rohimin.
Merespons adanya curhatan para petani dan nelayan tersebut, eks Gubernur Jawa Tengah itu lantas bebicara mengenai penting satu data Indonesia. Dengan hal itu, kata dia, persoalan yang dihadapi para petani dan nelayan bisa segera teratasi karena bisa terdata dengan baik.
Ia kemudian mencontohkan dengan satu data Indonesia terutama khusus pertanian, sehingga para petani yang kesulitan mendapatkan pupuk bisa terdata sehingga bisa dituntaskan.
"Satu soal pupuk langka, jadi cerita pupuk langka tidak hanya di Jawa Tengah dan saat diperdebatan. Itu seluruh Indonesia, itulah kenapa ide satu data Indonesia khusus pertanian segera dibereskan. Kalo itu sudah beres maka kita tahu alokasi kita tahu bagaimana cara menambahnya dan kita harus tahun cara distribusinya," kata Ganjar.
Lebih lanjut, Ganjar juga menjawab keluhan yang dialami para nelayan di Kabupaten Bekasi. Lagi-lagi dirinya berbicara perlunya satu data Indonesia terutama bagi nelayan, agar kebutuhan mereka seperti BBM bisa terpenuhi.
"Presisi data yang tepat termasuk juga bagi nelayan, berapa jumlah nelayan. Data nelayan, kalo kemudian mereka itu sudah jelas profesi nelayan maka kebutuhan BBM bisa dialokasikan," katanya.