Suara.com - Ribuan petani dan nelayan yang ada di Kabupaten Bekasi, Jawa Barat (Jabar) menggelar pertemuan dengan calon presiden (capres) nomor urut 3, Ganjar Pranowo. Mereka mengeluhkan sejumlah persoalan yang dihadapi seperti kesulitan mendapatkan pupuk hingga kelangkaan BBM jenis solar.
Pertemuan Ganjar bersama petani dan nelayan itu terjadi dalam acara konsolidasi di Taman Marakas Pondok Ungu, Babelan, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, Kamis (14/12/2023).
Dalam kesempatan itu, Ganjar memang ingin mendengarkan secara langsung kesulitan yang dihadapi oleh petani dan nelayan.
Ia lantas mengajak seorang petani bernama Norman yang berasal Kabupaten Bekasi ke atas panggung untuk mencurahkan kesulitan yang dialami selama ini.
Norman yang sehari-hari sebagai petani padi mengeluhkan kesulitan untuk mendapatkan pupuk.
"Banyak Pak pupuk dipersulit, (harga) mahal dan membeli harus pakai KTP. Ketiga namanya petani harga jual padi harus lebih tinggi dari pupuk," keluh Norman ke Ganjar.
Norman berpesan kepada Ganjar, bila menjadi presiden bisa menghadirkan kebijakan bagi para petani. Dengan begitu, mereka tidak lagi mengalami kesulitan seperti sekarang ini.
"Saya berharap petani sekarang dipermudah pupuknya diperhatikan, agar airnya dibikin mudah pupuk murah dan harga jual padi diperbagus," ungkapnya.
Tak puas mendengarkan keluhan para petani saja, Ganjar juga mengajak nelayan yang hadir agar menyampaikan keluh kesah mereka selama ini.
Baca Juga: Kembali Nyatakan Dukungan untuk Ganjar-Mahfud di Pilpres 2024, Abuya Muhtadi Punya Singkatan Khusus
Salah satu nelayan bernama, M Nur Rohimin bercerita kesulitan menangkap ikan karena banyak limbah yang bertebaran.
Tak cuma limbah, ia mengaku juga kesulitan mendapatkan BBM jenis solar untuk melaut.
"Karena limbah ini bikin ikan mati dan pendapatan (nelayan) jadi kurang. Dan juga susah mendapatkan BBM Solar," kata Rohimin.
Merespons adanya curhatan para petani dan nelayan tersebut, eks Gubernur Jawa Tengah itu lantas bebicara mengenai penting satu data Indonesia. Dengan hal itu, kata dia, persoalan yang dihadapi para petani dan nelayan bisa segera teratasi karena bisa terdata dengan baik.
Ia kemudian mencontohkan dengan satu data Indonesia terutama khusus pertanian, sehingga para petani yang kesulitan mendapatkan pupuk bisa terdata sehingga bisa dituntaskan.
"Satu soal pupuk langka, jadi cerita pupuk langka tidak hanya di Jawa Tengah dan saat diperdebatan. Itu seluruh Indonesia, itulah kenapa ide satu data Indonesia khusus pertanian segera dibereskan. Kalo itu sudah beres maka kita tahu alokasi kita tahu bagaimana cara menambahnya dan kita harus tahun cara distribusinya," kata Ganjar.
Lebih lanjut, Ganjar juga menjawab keluhan yang dialami para nelayan di Kabupaten Bekasi. Lagi-lagi dirinya berbicara perlunya satu data Indonesia terutama bagi nelayan, agar kebutuhan mereka seperti BBM bisa terpenuhi.
"Presisi data yang tepat termasuk juga bagi nelayan, berapa jumlah nelayan. Data nelayan, kalo kemudian mereka itu sudah jelas profesi nelayan maka kebutuhan BBM bisa dialokasikan," katanya.