Suara.com - Calon presiden (capres) nomor urut 3, Ganjar Pranowo menyinggung calon presiden nomor urut 2, Prabowo Subianto kurang melihat secara luas untuk persoalan pangan di Indonesia.
Hal itu disampaikan Ganjar usai mengungkit kembali kejadian debat perdana Pilpres 2024 di mana dirinya disinggung Prabowo soal pupuk.
Dalam momen itu, diketahui Prabowo mengklaim banyak petani yang mengeluh terkait sulitnya mendapatkan pupuk di Jawa Tengah.
Ganjar lalu merespons, permasalahan pupuk tak hanya terjadi di Jawa Tengah.
Baca Juga: Balihonya Mendadak Hilang di Banten, Ganjar Bersiap Buat Laporan
"Pupuk saya sampai ditanya sama Pak Prabowo di debat kemarin, sayangnya beliau pikniknya saja kurang jauh. Dikiranya itu terjadi di kampung saya saja. Tidak," kata Ganjar dalam pidato di Rakorpimnas Inkindo, Hotel Grand Sahid Jaya, Jakarta Pusat, Kamis (14/12/2023).
Menurutnya, permasalahan pupuk terjadi di sejumlah daerah di Indonesia.
Hal itu ia ketahui setelah dirinya berkeliling ke sejumlah daerah.
"Untungnya saya berkeliling ke seluruh Indonesia. Untungnya saya berkeliling. Saya mendengarkan langsung dari pelaku yang ada di paling bawah," tuturnya.
Sebelumnya, calon presiden nomor urut 2, Prabowo Subianto menyoroti soal ketersediaan pupuk di Jawa Tengah.
Baca Juga: Ungkap Pencopotan 70 Baliho Ganjar-Mahfud di Banten, TPN: Dipasang Siang Hari, Malamnya Sudah Hilang
Ia menyebut masih banyak petani yang kesulitan mendapatkan akses pupuk saat ini.
Ia mengatakan, salah satu kendala yang mempersulit petani adalah terkait dengan Kartu Tani yang dibuat Ganjar saat masih menjabat.
Dalam kesempatan itu, Prabowo menyebut kelompok rentan yang diidentifikasi oleh Ganjar masih memiliki cakupan yang terbatas.
Menurutnya, petani dan nelayan termasuk dalam kelompok tersebut yang hingga kini masih kesulitan dalam memperoleh pupuk subsidi.
"Setelah saya melakukan kunjungan terutama di Jawa Tengah, Pak Ganjar, saya mendapati bahwa petani di sana menghadapi tantangan besar dalam mendapatkan pupuk," ujar Prabowo.
Dalam berbagai kunjungan ke Jawa Tengah, Prabowo menyebut sejumlah petani yang ditemuinya mengeluhkan tentang Kartu Tani.
Ia pun ingin adanya penyederhanaan proses agar petani lebih mudah memperoleh pupuk.
Salah satu contoh permasalahan ini terjadi pada 2022 lalu ketika sejumlah petani kecil di Kota Tegal, Jawa Tengah, mengalami kesulitan dalam mendapatkan pupuk bersubsidi karena mereka tidak memiliki Kartu Tani.
Mereka terpaksa harus membeli pupuk bersubsidi dengan cara menggunakan Kartu Tani milik petani lain.
"Petani mengeluh tentang kartu tani yang diperkenalkan oleh bapak, yang mereka rasakan malah mempersulit mereka untuk mendapatkan pupuk. Mereka ingin proses pengadaannya disederhanakan," kata Prabowo.