Suara.com - Calon wakil presiden (cawapres) nomor urut 2, Gibran Rakabuming Raka kedapatan memancing suporter tetangga untuk bersorak saat debat perdana Pilpres 2024 berlangsung pada Selasa (12/12/2023).
Komisi Pemilihan Umum (KPU) menyatakan, Gibran telah melanggar tata tertib.
Ketua KPU Hasyim Asy'ari menuturkan, Gibran melakukan tindakan yang tidak diperkenankan dilakukan selagi sesi debat berlangsung.
"Ini yang enggak boleh," tutur Hasyim kepada wartawan, Kamis (14/12/2023).
Baca Juga: Dua Pekan Berlalu, KPU Belum Bisa Pastikan Ada Kebocoran Data Pemilu, Kok Bisa?
Hasyim kemudian menerangkan, pihaknya bakal melakukan peneguran terhadap Gibran.
Teguran akan disampaikan dalam rapat untuk persiapan debat selanjutnya.
"Saat evaluasi dan rapat persiapan debat selanjutnya, kami sampaikan (teguran),” terangnya.
Gibran Emosional
Gibran tak kuasa menahan emosi ketika capres pasangannya, Prabowo Subianto dianggap mampu menjawab pertanyaan dari capres nomor urut 1, Anies Baswedan terkait putusan Mahkamah Konstitusi (MK) yang kontroversial.
Baca Juga: Usai Debat Putaran Pertama, Netizen Nilai Prabowo Capres Paling Jujur
Puas mendengar jawaban Prabowo, Gibran sampai beranjak dari kursinya dan memancing pendukung Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar untuk lebih bersorak sorai.
Nama Gibran begitu melekat dengan putusan MK karena dianggap memberikan karpet merah baginya untuk menjadi cawapres. Apalagi, putusan soal batas usia capres-cawapres itu diketok oleh pamannya sendiri, Anwar Usman saat menjadi Ketua MK.
Saat diberikan pertanyaan soal putusan MK, Prabowo menegaskan kalau rakyat tidak perlu memilih apabila memang enggan mendukung Prabowo-Gibran.
"Sekarang begini, intinya rakyat putuskan, rakyat yang menilai. Kalau rakyat tidak suka Prabowo dan Gibran, nggak usah pilih kami," tuturnya.
Kepada Anies, Prabowo menegaskan kalau dirinya tidak takut apabila tidak memiliki jabatan.
“Saya tidak takut tidak punya jabatan Mas Anies. Sorry ye. Sorry ye," ujar Prabowo sembari tunjuk-tunjuk Anies.
Mendengar jawaban Prabowo itu, Gibran langsung berdiri dan menggerakan tangannya seolah memancing para pendukung Anies-Muhaimin untuk lebih kencang dalam bersorak.