Melihat ekspresi tersebut, pakar politik Universitas Gadjah Mada (UGM), Arya Budi menyebut hal itu sebagai sebuah anomali. Pasalnya selama ini putra sulung Presiden Joko Widodo itu cenderung irit bicara di depan publik.
"Sebenarnya agak anomali untuk Gibran yang cenderung tidak terlalu ekspresif, sementara di debat dia cenderung ekspresif," kata Arya saat dihubungi, Rabu (13/12/2023).
"Sebenarnya agak anomali, jangan-jangan selama ini memang dia berusaha menahan banyak hal terutama ekspresi-ekspresi dia dalam komunikasi verbal, dalam komunikasi publik, dan seterusnya," sambungnya.
Lebih lanjut, Arya tak bisa memastikan alasan pasti yang menyebabkan Gibran se-ekspresif itu dalam debat semalam.
Namun ia menilai ada dua hal yang menjadikan Gibran begitu ekspresif.
Yakni antara Gibran yang memang tidak cukup yakin dengan dirinya sendiri duduk di kursi cawapres. Atau kemudian hanya terbawa atmosfer berkat respon atau jawaban yang diberikan oleh Prabowo Subianto.