Suara.com - Sekretaris Jenderal DPP PDI Perjuangan (PDIP), Hasto Kristiyanto, mengatakan, bahwa dalam debat harus ada tendensi khusus yang ditekankan.
Mengenai pertanyaan calon presiden nomor urut 3 Ganjar Pranowo ke calon presiden nomor urut 2 Prabowo Subianto terkait nasib aktivis korban penculikan itu, kata Hasto, mewakili pertanyaan kelompok pro HAM.
Hal itu disampaikan Hasto menanggapi pertanyaan awak media mengenai Prabowo menuding Ganjar terlalu tendensius usai menanyakan soal makam aktivis korban penculikan.
"Ya, debat harus ada suatu tendensi khusus. Kalau nggak ada tendensi bukan debat, itu percakapan," kata Hasto ditemui di Kantor TPN Ganjar-Mahfud, Gedung High End MNC, Jakarta, Rabu (13/12/2023).
Baca Juga: Ganjar Singgung soal Makam Korban 98, Prabowo Subianto Langsung Keringetan
"Debat itu menguji gagasan dan itu disampaikan dari kelompok-kelompok HAM yang ingin menanyakan bagaimana nasib para korban penculikan itu, sehingga ini harus (ditanyakan)," sambungnya.
Ia mengatakan, pertanyaan Ganjar soal nasib aktivis korban penculikan ke Prabowo itu berdasarkan fakta yang terjadi dan adanya bukti.
"Kemudian ada bukti-bukti otentik sehingga yang disampaikan adalah fakta, maka pak Ganjar menjanjikan 5 tahun ke depan materi itu nggak akan ada lagi, karena nanti akan diselesaikan pak Ganjar, Prof Mahfud secara berkeadilan," tuturnya.
Dalam debat perdana Pilpres 2024 capres nomor urut 3 Ganjar Pranowo bertanya kepada capres nomor urut 1, Prabowo Subianto bila menjadi presiden apakah akan membantu keluarga korban penculikan untuk berziarah ke makamnya, dan apakah jika jadi presiden akan membuat pengadilan HAM adhoc.
Menjawab pertanyaan itu Prabowo mengatakan, jika dirinya sudah berkali-kali menjawab soal isu pelanggaran HAM dan kasus penculikan aktivis. Terlebih ketika isu itu selalu muncul.
Baca Juga: Muhaimin Iskandar Dinilai Siap Hadapi Debat, Timnas: Dia Berpengalaman Jadi Aktivis
Pertanyaan Ganjar pun dianggap tendensius.
"Jadi apalagi mau ditanya kepada saya? Saya sudah, saya sudah menjawab berkali-kali ada rekam digitalnya. Saya sudah jawab berkali kali tiap lima tahun kalau polling saya naik ditanya lagi soal itu," kata Prabowo.
Ia mengatakan, bahwa dirinya merupakan orang yang keras dalam membela Hak Asasi Manusia (HAM).
"Bapak, bapak tahu, bapak tahu data nggak? Bapak tanya ke kapolda tahun ini berapa orang hilang di DKI? Tahun ini, ya. Ada mayat yang diketemukan baru beberapa hari lalu dan sebagainya. Come on Mas Ganjar. Ya. Jadi saya tadi katakan saya merasa bahwa saya yang sangat keras membela Hak Asasi Manusia," tuturnya.