Pertanyaan Ganjar Soal HAM Dipersoal Prabowo, Mardiono PPP: Padahal Bisa Dipatahkan Kalau Punya Bukti

Rabu, 13 Desember 2023 | 19:07 WIB
Pertanyaan Ganjar Soal HAM Dipersoal Prabowo, Mardiono PPP: Padahal Bisa Dipatahkan Kalau Punya Bukti
Plt Ketua Umum DPP PPP M Mardiono di Kantor TPN Ganjar-Mahfud, Gedung High End, Jakarta, Rabu (13/12/2023). (Suara.com/Bagaskara)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Calon presiden (capres) nomor urut 2, Prabowo Subianto menyebut capres nomor urut 3 Ganjar Pranowo melontarkan pertanyaan yang terlalu tendensius mengenai Hak Asasi Manusia (HAM) saat debat perdana Pilpres 2024.

Plt Ketua Umum DPP PPP, M Mardiono mengungkapkan, pertanyaan Ganjar tersebut justru bisa menjadi momen penting bagi publik agar memahami rekam jejak masing-masing capres termasuk Prabowo.

"Ya kalau saya tidak menyayangkan tetapi kan publik bisa memaknai itu semua ya. Bahwa sekali lagi jejak digital dalam suatu track record perjalanan tokoh-tokoh kita ini rakyat sudah semuanya mengantongi itu," kata Mardiono di Kantor TPN Ganjar-Mahfud, Gedung High End MNC, Jakarta, Rabu (13/12/2023).

Menurutnya, adanya jejak-jejak digital juga tak bisa dipungkiri oleh Prabowo terkait persoalan HAM masa lalu.

Baca Juga: Lagi-lagi Senggol Proyek IKN, Anies: Uangnya Bisa Dipakai Perbaiki Jalan Rusak

"Apalagi sekali lagi jejak digital ini kan datang untuk diputar kembali bagaimana jejak langkah para tokoh-tokoh kita itu yang tidak bisa dipungkiri lagi," tuturnya.

Capres nomor urut dua Prabowo Subianto (kanan), Capres nomor urut tiga (kiri) beradu gagasan dalam debat perdana Capres dan Cawapres 2024 di Gedung KPU, Jakarta, Selasa (12/12/2023). [Suara.com/Alfian Winanto]
Capres nomor urut dua Prabowo Subianto (kanan), Capres nomor urut tiga (kiri) beradu gagasan dalam debat perdana Capres dan Cawapres 2024 di Gedung KPU, Jakarta, Selasa (12/12/2023). [Suara.com/Alfian Winanto]

Ia pun menilai, sebenarnya soal anggapan tendensius itu bisa terpatahkan, dengan pembuktian dari Prabowo itu sendiri.

"Menurut saya konotasi tendensius itu bisa dipatahkan oleh bagaimana bisa membuktikan ya bahwa apa yang dijelaskan oleh pihak lain atau pihak kompetitor itu adalah tidak benar," ujarnya.

"Ketidakbenaran itu harus dibuktikan dengan fakta, jadi bukan pada tendensius atau tidak tendensius, tapi harus dibuktikan diclearkan bahwa faktanya itu misalnya itu tidak ada. Jadi kalau dibilang saya oh Pak Ketum PPP ini kan tadi dari Jaksel enggak saya dari Jakut ini lho liat CCTV misalnya gitu kan ya," sambungnya.

Dalam debat perdana Pilpres 2024 capres nomor urut 3 Ganjar Pranowo bertanya kepada capres nomor urut 1, Prabowo Subianto bila menjadi presiden apakah akan membantu keluarga korban penculikan untuk berziarah ke makamnya, dan apakah jika jadi presiden akan membuat pengadilan HAM adhoc.

Baca Juga: Anggap Performa Debat Memuaskan, TPD DKI Yakin Ganjar Sukses Yakinkan Rakyat karena Ini

Menjawab pertanyaan itu Prabowo mengatakan, jika dirinya sudah berkali-kali menjawab soal isu pelanggaran HAM dan kasus penculikan aktivis. Terlebih ketika isu itu selalu muncul. Pertanyaan Ganjar pun dianggap tendensius.

"Jadi apalagi mau ditanya kepada saya? Saya sudah, saya sudah menjawab berkali-kali ada rekam digitalnya. Saya sudah jawab berkali kali tiap lima tahun kalau polling saya naik ditanya lagi soal itu," kata Prabowo.

Ia mengatakan, bahwa dirinya merupakan orang yang keras dalam membela Hak Asasi Manusia (HAM).

"Bapak, bapak tahu, bapak tahu data nggak? Bapak tanya ke kapolda tahun ini berapa orang ilang di dki? Tahun ini, ya. Ada mayat yang diketemukan baru beerapa hari lalu dan sebagainya. Come on mas Ganjar. Ya. Jadi saya tadi katakan saya merasa bahwa saya yang sangat keras membela Hak Asasi Manusia," tuturnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI