Beda Tragedi Mega Suryani dan Harun Al Rasyid, Anies Cerita 2 Korban Tewas di Debat Capres

Ruth Meliana Suara.Com
Rabu, 13 Desember 2023 | 17:24 WIB
Beda Tragedi Mega Suryani dan Harun Al Rasyid, Anies Cerita 2 Korban Tewas di Debat Capres
Capres nomor urut satu Anies Baswedan menyampaika pemaparan saat debat perdana Capres dan Cawapres 2024 di Gedung KPU, Jakarta, Selasa (12/12/2023). [Suara.com/Alfian Winanto]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Calon presiden nomor urut 1 Anies Baswedan secara mengejutkan berbicara tentang dua tragedi yang menewaskan Mega Suryani Dewi dan Harun Al Rasyid. Dua peristiwa ini diungkap secara blak-blakan oleh Anies di debat capres perdana pada Selasa (12/12/2023).

Sebagai informasi, Mega Suryani tewas karena kasus kekerasan dalam rumah tangga (KDRT). Sedangkan Harun Al Rasyid, remaja SMP pendukung Prabowo Subianto, tewas dalam kericuhan saat Pilpres 2019. Dari dua kasus itu, Anies kemudian menyinggung keadilan dan ketimpangan hukum yang masih terjadi di Indonesia.

Lantas, seperti apakah profil Mega Suryani dan Harun Al Rasyid? Inilah beda tragedi dua sosok yang disinggung Anies dalam debat perdana.

Profil Mega Suryani

Baca Juga: Head Coach Timnas AMIN Sebut Panggung Debat Perdana Capres Milik Anies, Ternyata Gara-gara Ini

Mega Suryani Dewi lahir di Bekasi, Jawa Barat pada tanggal 20 Oktober 1999. Sosoknya diketahui beragama Islam dan dibesarkan di Cikarang Barat, Kabupaten Bekasi. Ia meninggal dunia di tangan suaminya pada usia 24 tahun.

Mega Suryani menikah dengan Nando Kusuma Wardana, suami yang membunuhnya. Dari pernikahan itu, ia dikaruniai dua orang anak yang masih berusia di bawah tiga tahun.

Sebelum menikah, Mega menempuh pendidikan akhir di SMKN 1 SMKN 1 Cikarang Barat. Ia mengambil jurusan Teknik Komputer Jaringan atau TKJ dan berhasil lulus pada 2017.

Setelah lulus, Mega terjun ke dunia kecantikan sebagai beauty advisor. Ia bekerja di beberapa perusahaan kencantikan seperti BEAU, Sociolla, dan PT L’oreal Paris Indonesia. Sosoknya juga pernah bekerja di Orang Tua Grup.

Kecintaannya di dunia kosmetik itu semakin dikembangkan Mega. Terbukti, ia mulai merintis karier sebagai konten kreator kecantikan atau disebut juga beauty vlogger di akun media sosialnya.

Baca Juga: Kubu AMIN Wanti-wanti Gibran dan Mahfud Persiapkan Diri Lawan Cak Imin di Debat Cawapres

Namun naas, kehidupan Mega harus terhenti gegara aksi keji sang suami. Ibu muda ini meregang nyawa setelah digorok oleh suaminya sendiri di rumah kontrakannya dengan motif masalah ekonomi.

Semakin mengerikan, Mega dibunuh suaminya dihadapan kedua anaknya yang masih kecil. Padahal sebelum tewas, Mega sudah berencana untuk menceraikan suaminya karena kerap melakukan KDRT.

Mega bahkan sempat melaporkan kasus KDRT yang menimpanya ke Polsek Cikarang Barat. Sayangnya, kasus KDRT yang dialaminya itu tak kunjung diproses, hingga akhirnya ia tewas dibunuh suaminya.

Profil Harun Al Rasyid

Sebelum tewas, Harun Al Rasyid diketahui merupakan anak SMP yang mendukung Prabowo Subianto. Harun tewas dalam kerusuhan Pilpres 2019 yang dipicu atas ketidakpuasan pendukung Prabowo usai mengalami kekalahan.

Kerusuhan itu terjadi di depan Kantor Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) pada 21-22 Mei 2019. Kericuhan itu kemudian merabat hingga ke Tanah Abang dan Slipi, Jakarta Barat.

Dalam kerusuhan itu, massa bentrok dengan aparat keamanan yang terdiri dari gabungan Polri dan TNI. Di tengah kekacauan itu, Harun yang masih berusia 15 tahun tewas akibat luka tembakan.

Meski demikian, kematian Harun hingga sekarang masih menyisakan misteri yang tak terpecahkan. Tak diketahui siapa penarik pelatuk yang menewaskan Harun. Padahal jasadnya sudah diautopsi di RS Polri Kramat Jati, tetapi tetap tak ada titik terang terkait siapa yang harus bertanggung jawab.

Beberapa versi terkait dengan penyebab kematian Harun pun beredar. Salah satunya adalah dugaan Harun tewas bukan karena luka tembakan, tetapi karena terkena pukulan.

Sementara itu, sumber lain menyebut bahwa Harun pergi dari rumah pada Rabu, 22 Mei 2019. Ia disebut sudah pamit ke kedua orang tuanya mau pergi membuat layangan.

Namun naas, sejak tanggal itu, orang tua Harun, Didin Wahyudin dan Murni, tak bisa menghubungi putranya. Mereka kemudian mencari Harun hingga keesokan harinya, tetapi sang anak tak kunjung kembali. Sampai tibalah kabar duka di rumah mereka, Harun tewas akibat luka tembak.

Sejak kabar duka itu hingga sekarang, orang tua Harun terus memperjuangkan keadilan bagi sang anak yang tak kunjung didapat.

Kontributor : Syifa Khoerunnisa

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI