Sering Joget Meski Waktunya Tak Tepat, Prabowo Terinspirasi Donald Trump?

Rabu, 13 Desember 2023 | 14:25 WIB
Sering Joget Meski Waktunya Tak Tepat, Prabowo Terinspirasi Donald Trump?
Calon presiden nomor urut 2, Prabowo Subianto. [Bidik layar/Novian]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Pada Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024, Prabowo Subianto membuat ciri khas baru yakni berjoget hingga dipanggil sebagai calon presiden (capres) gemoy.

Aksi joget tersebut bukan hanya dilakukan oleh Prabowo.

Pakar psikologi forensik, Reza Indragiri Amriel menyebut, aksi joget juga pernah dilakukan oleh Presiden Amerika Serikat, Donald Trump.

Trump asik berjoget setelah dinyatakan lolos dari paparan Covid-19.

Baca Juga: Anies Perkenalkan Program Bansos Plus Saat Kampanye di Kawasan Kumuh Pekanbaru, Apa Itu?

Selain presiden Amerika Serikat ke-45 tersebut, mantan Perdana Menteri Rusia, Boris Yeltsin juga pernah melakukan hal serupa.

Reza mengungkapkan, aksi joget yang dilakukan oleh dua pejabat negara tersebut bermaksud untuk meyakinkan publik kalau mereka dalam kondisi sehat.

Presiden AS Donald Trump berjalan dari Marine One setelah tiba di South Lawn Gedung Putih di Washington, Amerika Serikat pada 1 Oktober 2020. [SAUL LOEB / AFP]
Presiden AS Donald Trump berjalan dari Marine One setelah tiba di South Lawn Gedung Putih di Washington, Amerika Serikat pada 1 Oktober 2020. [SAUL LOEB / AFP]

Sebagaimana diketahui, Yeltsin memiliki riwayat penyakit jantung.

Oleh sebab itu, masyarakat dapat diyakini kalau keduanya masih bisa bekerja karena memiliki fisik yang sehat.

Kalau melihat Trump dan Boris, Reza memahami apa yang dilakukan oleh Prabowo di Pilpres 2024.

Baca Juga: Lika-liku Hubungan Prabowo Subianto & Anies Baswedan, dari Orang Dekat Jadi Saling Sikut

Berjoget, kata Reza, menjadi bukti Prabowo kalau dirinya tetap sehat meski sudah berusia lanjut.

"No problem. Setiap kontestan Pilpres boleh bikin siasatnya masing-masing," terangnya.

Reza juga tidak khawatir dengan kesehatan Prabowo yang kini berusia 72 tahun.

Namun, ia justru merisaukan kalau Prabowo terus menerus menggunakan 'senjata' berjoget bahkan disaat waktu yang tak tepat.

Kedua tokoh itu, kata Reza, meski sama-sama senang joget, Trump dan Yeltsin hanya melakukannya ketika ada musik dilantukan.

Sementara, Prabowo terlalu sering berjoget sebagai strategi brandingnya.

"Prabowo joget terlalu sering. Tanpa musik pula dan seperti tak kenal situasi. Saat ditanya hal serius, tanpa jawaban tuntas, Prabowo justru "menggenapi" jawabannya dengan berjoget," terangnya.

Menurutnya, joget Prabowo itu selain menjadi bentuk kompensasi, juga sebagai pengalihan perhatian audiens karena adanya penurunan kemampuan mantan Danjen Kopassus tersebut berpikir strategis serta tuntas di level tertinggi pejabat negara.

Lebih lanjut, ia menilai, jogetnya Prabowo bisa berpotensi menjadi senjata makan tuan.

"Sudah hampir dua jam debat berlangsung. Executive functioning Prabowo tertakar, dan saya berempati pada beliau," ujarnya. [ANTARA]

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI