Suara.com - Pada Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024, Prabowo Subianto membuat ciri khas baru yakni berjoget hingga dipanggil sebagai calon presiden (capres) gemoy.
Aksi joget tersebut bukan hanya dilakukan oleh Prabowo.
Pakar psikologi forensik, Reza Indragiri Amriel menyebut, aksi joget juga pernah dilakukan oleh Presiden Amerika Serikat, Donald Trump.
Trump asik berjoget setelah dinyatakan lolos dari paparan Covid-19.
Selain presiden Amerika Serikat ke-45 tersebut, mantan Perdana Menteri Rusia, Boris Yeltsin juga pernah melakukan hal serupa.
Reza mengungkapkan, aksi joget yang dilakukan oleh dua pejabat negara tersebut bermaksud untuk meyakinkan publik kalau mereka dalam kondisi sehat.
![Presiden AS Donald Trump berjalan dari Marine One setelah tiba di South Lawn Gedung Putih di Washington, Amerika Serikat pada 1 Oktober 2020. [SAUL LOEB / AFP]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2020/10/02/43741-donald-trump.jpg)
Sebagaimana diketahui, Yeltsin memiliki riwayat penyakit jantung.
Oleh sebab itu, masyarakat dapat diyakini kalau keduanya masih bisa bekerja karena memiliki fisik yang sehat.
Kalau melihat Trump dan Boris, Reza memahami apa yang dilakukan oleh Prabowo di Pilpres 2024.
Baca Juga: Anies Perkenalkan Program Bansos Plus Saat Kampanye di Kawasan Kumuh Pekanbaru, Apa Itu?
Berjoget, kata Reza, menjadi bukti Prabowo kalau dirinya tetap sehat meski sudah berusia lanjut.