Suara.com - Gibran Rakabuming Raka menanggapi kritikan atas progam makan gratis yang dicanangkannya bersama capres Prabowo Subianto. Diketahui Gibran menjadi cawapres Prabowo dan mendapatkan dukungan dari Koalisi Indonesia Maju.
Selama berkampanye, Prabowo dan Gibran aktif menjanjikan makan siang gratis bagi pelajar di sekolah. Program itu akan langsung direalisasikan apabila keduanya terpilih sebagai presiden dan wakil presiden RI.
Meski demikian, janji kampanye Prabowo dan Gibran itu turut mengundang beragam kritikan. Hal ini terlihat dari cuitan warganet di Twitter yang mempertanyakan tentang program makan siang gratis.
"Hallo Mas @gibran_tweet. Saya yakin Anda pintar, tetapi data jumlah anak sampai 400 juta itu darimana? Tolong Anda jelaskan. Terima kasih. Pertengahan tahun 2023, jumlah penduduk RI sudah tembus 278 juta, belum sampai Rp 400 juta!" kritik seorang warganet.
Baca Juga: TKN Soal Viral Gibran Berdiri Beri Semangat Saat Prabowo Debat Capres: Itu Spontanitas
"Ups kasihan pendukungnya 11 12. Penduduk Indonesia saja cuma 270 juta," tambah yang lain.
Menanggapi itu, Gibran terpantau membalasnya dengan membagikan data tentang makan siang gratis dari PBB. Ia terus menggempur beragam kritik dengan sebuah poster berisi penerapan makan siang gratis sudah dilakukan di 76 negara.
Dalam poster yang dibagikan Gibran, tertulis program makan siang di sekolah sudah diterapkan di 76 negara dan berhasil membantu 418 juta anak di dunia. Hal ini berdasarkan hasil studi WFP PBB.
Selain itu, tercatat negara yang paling banyak menerapkan program makan siang adalah India. Sedangkan di Asia Tenggara, program makan siang gratis sudah diterapkan oleh Malaysia, Filipina, Kamboja, dan Thailand.
"Implementasi terbesar dunia di India: 120 juta anak. Negara ASEAN dengan program makan siang gratis di sekolah: Malaysia, Filipina, Kamboja, dan Thailand," demikian isi poster yang terus dibagikan Gibran, seperti dikutip Suara.com, Rabu (13/12/2023).
Baca Juga: Prabowo Ogah Serang atau Jatuhkan Anies dan Ganjar di Arena Debat Capres, Mengapa?
Poster makan siang gratis yang giat dibagikan Gibran di akun Twitternya langsung menuai atensi publik. Warganet berbondong-bondong menuliskan beragam opini mereka di kolom komentar, dari mendukung dan tetap menuliskan kritik.
"Semoga programnya bisa berjalan dan sukses," doa warganet.
"Ini program dari pasangan Prabowo dan Gibran yang paling masuk akal dan sangat dibutuhkan oleh generasi bangsa Indonesia. Karena Gizi adalah hal fundamental yang wajib dipenuhi jika ingin mencetak generasi kuat dan cerdas," puji warganet.
"Kampanye dari kemarin hari gini gini aja mas bro, ngarep menang?" tanya warganet.
"Bagus sih tapi anggarannya terlalu besar mas e buat Indonesia, program yang lain ntar nggak kebagian. Bisa buat nyelesaiin IKN dalam 1 tahun aja. Rawan penyelewengan juga," saran warganet.
"Dah kayak sales luh bran yang ngasih brosur doang, gak menyampaikan benefit dari program yang mau diusung," kritik warganet.
"76 negara yang ngasih makan gratis itu negara relatif kecil, artinya anak yang dikasih makan sedikit tidak seperti Indonesia anak-anaknya bisa berlipat-lipat dari yang 76 negara," tambah yang lain.