Suara.com - Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo-Gibran mengatakan bahwa Prabowo Subianto tidak ingin menyerang dua rivalnya dalam debat perdana calon presiden, baik Anies Baswedan maupun Ganjar Pranowo.
"Tidak ada satu kata pun atau kalimat pun yang sifatnya menohok dan menjatuhkan pihak paslon yang lain, demi menghormati," kata Sekretaris TKN Prabowo-Gibran, Nusron Wahid menanggapi debat perdana, Rabu (13/12/2023).
Nusron mengatakan Prabowo berpandangan tidak ingin menjatuhkan orang di depan publik.
"Biar masyarakat yang menilai. Ini ditampakkan oleh pak prabowo tidak ingin menjatuhkan siapapun di depan publik. Karena pemimpin itu harus menghargai dan mengangkat orang, tidak boleh menjatuhkan satu sama lain," ujar Nusron.
Baca Juga: Jubir AMIN Merespons Pernyataan Anies Baswedan Soal Kebebasan Berpendapat, Begini Katanya
Menurutnya, sosok Prabowo saat ini sudah berubah, bahkan jauh berbeda gaya debat Prabowo pada Pilpres sebelumnya dengan Pilpres 2024.
"Pada tahun 2014, bahkan pada tahun 2019. Sangat berbeda, aangat riang, sangat jenaka, dan sangat enteng, dan sangat tenang. Dalam sampaikan struktur kata yang disampaikan," tutur Nusron.
Wakil Ketua Dewan Pakar TKN Prabowo-Gibran, Budiman Sudjatmiko juga menegaskam sikap Prabowo yang enggan menyerang atau bersifat "nakal" kepada Anies dan Ganjar. TKN sendiri saat debat sudah mencoba memberi masukan terkait kesempatan melakukan serangan balik.
"Tetap ada godaan, ada godaan itu dan itu muncul di lapangan tadi. Kan kita tahu kita kerubungin Pak Prabowo, 'pak ada serangan tadi gini, gimana kalau coba bapak nakal juga. Nakal dikit gitu ya'," kata Budiman menirukan saran kepada Prabowo.
Prabowo sebatas mendengarkan masukan yang diberikan, tetapi ia punya cara dan komitmen sendiri untuk tidak menyerang dua rivalnya di arena debat.
Baca Juga: Debat Capres 2024, Pengamat: Prabowo Jujur dan Realistis, Anies dan Ganjar Banyak Retorika
"Apa kata Pak Prabowo? 'Nggak. Nggak mau saya. Saya nggak mau. Saya harus menghargai forum demokrasi politik ini'," kata Budiman menirukan jawaban Prabowo.
Sikap Prabowo yang menjaga komitmen tersebut, menurut Budiman menunjukan bahwa Prabowo bukam capres bonela yang bisa disetir. Adapun TKN saat itu sebatas memberilan masukan, tetapi keputusan akhir tetap di tangan Prabowo.
"Ya sudah pada akhirnya kan tim semua TKN kan penentu akhirnya dia. Beliau menunjukkan beliau bukan boneka. Beliau ada sebagai capres bukan untuk kami setir," ujar Budiman.
"Posisi kami adalah memberi masukan dan pada akhirnya penilaian lapangan kita serahkan kepada beliau," kata Budiman.