Anies Baswedan Punya Skill Ekspresi Wajah Saat Menyerang Lawan di Debat Capres

Erick Tanjung Suara.Com
Rabu, 13 Desember 2023 | 12:00 WIB
Anies Baswedan Punya Skill Ekspresi Wajah Saat Menyerang Lawan di Debat Capres
Capres nomor urut satu Anies Baswedan menyampaika pemaparan saat debat perdana Capres dan Cawapres 2024 di Gedung KPU, Jakarta, Selasa (12/12/2023). [Suara.com/Alfian Winanto]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Pakar Gestur dan Mikroekspresi jebolan Fakultas Psikologi Universitas Indonesia Monica Kumalasari mengatakan bahwa Calon Presiden Anies Baswedan lebih banyak menyampaikan hal yang berkenaan dengan perasaan saat debat capres pertama di KPU RI pada Selasa malam.

Monica menuturkan ada dua dasar yang diamati, yakni feeling (rasa, persepsi) dan thinking (gagasan), bagaimana korelasi antara pernyataan verbal dan non verbalnya (Yang terlihat dalam mimik wajah, bahasa tubuh, dan suara). Sementara Anies dinilai banyak menampakkan hal yang berkenaan dengan rasa.

“Ini sangat terlihat pada saat penyampaian visi misi, di momen ini Anies menyampaikan kelemahan paslon lawan daripada fokus kepada perubahan apa yang ingin diusungnya,” kata Monica saat dihubungi Antara seperti dikutip Suara.com, Rabu (12/12/2023).

Menurutnya, lebih banyak “rasa” juga terlihat dari pilihan kata yang digunakan oleh Anies, misalnya saat menyampaikan kalimat penutup dengan frase “Saya rasa..”.

Baca Juga: Prabowo Tantang Ganjar: Berani Tanya Kapolda Berapa Orang Hilang di DKI Tahun Ini?

Selain itu, pakar gestur dan mikroekspresi berlisensi dari Inggris tersebut menemukan bahwa Anies banyak menampilkan gerakan membasahi bibir.

Hal ini bisa memiliki beberapa arti tergantung pada konteks dan situasi di mana gestur tersebut terjadi, bisa merupakan tanda kegugupan atau ketidaknyamanan sebagai respon terhadap situasi yang menegangkan atau sulit.

Gestur ini, lanjut Monica, dapat juga berarti sedang mempertimbangkan sesuatu atau berpikir. Pada beberapa kasus, gestur tersebut juga mencerminkan ketidaksetujuan atau keengganan akan hal yang kurang ia sukai. Atau secara umum bisa juga menjadi penanda kondisi kehausan.

“Menyampaikan sesuatu dengan gaya retorika adalah merupakan garis dasar dari Anies, sehingga kedalaman esensi gagasan kurang dapat ditangkap,” Monica menjelaskan.

KPU menyelenggarakan debat pertama capres-cawapres Pilpres 2024 di Jakarta, Selasa (12/12), dengan tema pemerintahan, hukum, HAM, pemberantasan korupsi, penguatan demokrasi, peningkatan layanan publik, dan kerukunan warga.

Baca Juga: Anies Banggakan JAKI saat Debat Capres, Gilbert PDIP Bandingkan Qlue Buatan Ahok, Mana yang Terbaik?

Debat diikuti tiga pasangan capres-cawapres yakni nomor urut 1 Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar, nomor urut 2 Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka, dan nomor urut 3 Ganjar Pranowo-Mahfud Md.

Rangkaian debat akan dilanjutkan pada 22 Desember 2023, 7 Januari 2024, 21 Januari 2024, dan 4 Februari 2024.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI