Suara.com - Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo-Gibran mengumpulkan aktivis '98 hingga pegiat antikorupsi jelang pelaksanaan debat perdana capres-cawapres pada Selasa (12/12/2023) besok.
Mereka para aktivis dan pegiat berkumpul di Media Center TKN Prabowo-Gibran. Sekretaris TKN, Nusron Wahid ikut hadir dalam pertemuan tersebut.
Nusron menjelasan posisi politik mereka yang hadir, yakni mendukung Prabowo-Gibran. Ia menyebutkan sejumlah aktivis pendukung Prabowo-Gibran yang hadir, di antaranya Budiman Sudjatmiko, Irma Hutabarat, Andi Arief, hingga Agus Jabo yang merupakan Ketua Umum Partai Prima.
"Dalam kesempatan pertama ini karena setiap momen debat, apalagi isu domokratisasi, HAM, itu selalu dikaitkan dengan problem masa lalu yang sudah terkubur dengan baik, dan sudah selesai dengan baik terhadap berbagi tokoh, salah satunya Pak Prabowo," kata Nusron, Senin (11/12/2023).
Baca Juga: Bantah Hasto PDIP, Nusron Wahid Beberkan Bukti Prabowo juga Ahli Blusukan
Sementara itu, Budiman mengatakan pilihan mendukung Prabowo-Gibran merupakan rekonsiliasi dan persatuan nasional untuk kemajuan Indonesia.
Budiman menganggap Prabowo-Gibran adalah representasi keberlanjutan maupun penyempurnaan dari apa yang sudah dibangun 25 tahun terakhir.
Menurut Direktur Juru Debat TKN, persoalan-persoalan yang berkaitan dengan isu-isu 25 tahun lalu, yang dulunya membuat Budiman dan Prabowo berhadapan, kekinian sudah diselesaikan secara politik dan hukum.
"Secara politik, Pak Prabowo pernah menjadi cawapres Megawati tahun 2009," ujar Budiman.
Artinya, lanjut dia, pihak-pihak yang sekarang ini menjadi kompetitor Prabowo-Gibran dalam demokrasi juga pernah melakukan rekognisi, pengakuan bahwa tidak ada masalah dengan Prabowo secara politik.
Baca Juga: Klaim Prabowo-Gibran Miskin Gimik, Nusron Wahid: Kita Cuma Satu, Hanya Joget Saja
"Pernah menjadi cawapres Megawati dan dua kali sebagai capres. Artinya sudah disahkan secara undang-undang, sistem kepemiluan, Pak Prabowo fit, tidak ada bukti secara hukum yang mengatakan beliau adalah kriminal," kata Budiman.
"Dan secara politik, beliau sudah jadi bagian dari proses demokrasi sejak 25 tahun lalu hingga sekarang," ujarnya.