Koar-koar soal Pungli Masuk TNI-Polri hingga Mafia Pangan, Hasto PDIP: Prof Mahfud akan Bereskan Itu

Senin, 11 Desember 2023 | 16:44 WIB
Koar-koar soal Pungli Masuk TNI-Polri hingga Mafia Pangan, Hasto PDIP: Prof Mahfud akan Bereskan Itu
Koar-koar soal Pungli Masuk TNI-Polri hingga Mafia Pangan, Hasto PDIP: Prof Mahfud akan Bereskan Itu. [Suara.com/Bagaskara]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Sekretaris Jenderal DPP PDI Perjuangan (PDIP), Hasto Kristiyanto mengatakan, bahwa pasangan capres dan cawapres nomor urut 3, Ganjar Pranowo-Mahfud MD berkomitmen memberantas pungutan liar (pungli), korupsi hingga mafia pangan.

Hasto memastikan jika paslon nomor urut 3 itu terpilih sebagai presiden dan wakil presiden akan memberikan rasa keadilan kepada seluruh masyarakat Indonesia.

"Apa yang dirasakan rakyat? Ketidakadilan. Ada yang hebat-hebat, yang ingin anaknya masuk ke Polri masuk ke TNI harus bayar. Betul tidak? Ke depan itu tidak ada," kata Hasto dalam safari politik dan konsolidasi struktural DPC PDIP Kabupaten Tangerang, Banten, Senin (11/12/2023).

Baca Juga: Elektabilitas Jeblok Menurut Survei Terkini, Ganjar-Mahfud Genjarkan Tidur di Rumah Warga

"Sehingga pungli-pungli itu enggak boleh, mereka yang masuk ke lembaga-lembaga negara termasuk TNI-Polri harus merit system, tidak boleh ada pungutan liar," sambung Hasto.

Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto dalam acara konsolidasi DPC PDIP Kabupaten Tangerang, Banten. (Suara.com/Bagaskara)
Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto dalam acara konsolidasi DPC PDIP Kabupaten Tangerang, Banten. (Suara.com/Bagaskara)

Hasto menyoroti tingginya harga bahan pokok yang dinilainya akibat imbas permainan mafia pangan, dan praktik korupsi. Hal ini bisa diatasi tuntas lewat tangan dingin Mahfud, sang komando hukum di negeri ini.

"Kenaikan harga-harga kebutuhan pokok Betul tidak? Ibu-ibunya ini pening harga cabai, beras naik betul tidak? itu terjadi akibat mafia pangan. Prof Mahfud MD yang akan membereskan itu saudara-saudara sekalian," tuturnya.

"Jadi jangan anggap remeh kekuatan Prof Mahfud didalam memberantas korupsi. Kalau ini bisa dilakukan pendidikan naik (meningkat), harga-harga kebutuhan pokok terkendali karena enggak ada mafia pangan, lapangan kerja akan tercipta," sambungnya.

Ia mengatakan, Mahfud selaku cawapres Ganjar punya segudang pengalaman dalam memberantas korupsi. Selama menjadi komandan penegakan hukum sebagai Menko Polhukam, Mahfud terbilang moncer tangani kasus korupsi seperti BLBI.

Baca Juga: Besok Debat Perdana Capres, Kantor KPU RI Dijaga Ketat Aparat Kepolisian Tiga Lapis

"Prof Mahfud sosok yang tidak bisa disuap. Sosok yang mengetahui seluk beluk persoalan hukum. Ketika jadi Menko Polhukam beliau membuat berbagai terobosan sehingga utang-utang BLBI bisa diselesaikan karena campur tangan Prof Mahfud," ungkapnya.

Cawapres nomor urut 3, Mahfud MD saat menghadiri acara Halaqoh Kebangsaan dan Silaturahmi bersama kiai se-Kabupaten/Kota Bekasi di Pondok Pesantren Ma'had Anida Al-Islamy, Kampung Mede, Bekasi Jaya, Kota Bekasi, Senin (4/12/2023) malam.
Cawapres nomor urut 3, Mahfud MD saat menghadiri acara Halaqoh Kebangsaan dan Silaturahmi bersama kiai se-Kabupaten/Kota Bekasi di Pondok Pesantren Ma'had Anida Al-Islamy, Kampung Mede, Bekasi Jaya, Kota Bekasi, Senin (4/12/2023) malam.

Apalagi, kata dia, Mahfud yang punya rekam jejak sebagai Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) berpengalaman dalam hal memberi keadilan kepada yang lemah.

"Begitu banyak rakyat telah menjadi korban ketidakadilan mereka tidak mendapatkan kesempatan yang sama akibat berbagai kolusi nepotisme yang terjadi, maka Prof Mahfud akan membereskan itu," ujarnya.

Ia lantas menyerukan kepada masyarakat bahwa Ganjar-Mahfud merupakan paduan sempurna untuk memimpin bangsa, karena keduanya tidak emosian dan selalu terukur dalam bertindak.

"Itu Ganjar-Mahfud saudara-saudara sekalian dengan demikian kepemimpinannya sat set, kepemimpinannya tidak pernah emosi, kepemimpinannya tidak ada rekam jejak menculik aktivis, itu Pak Ganjar-Prof Mahfud," pungkasnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI