Suara.com - Calon wakil presiden nomor urut 2, Gibran Rakabuming Raka mengaku mendapat arahan dari Said Aqil Siradj. Arahan itu didapat Gibran saat mengunjungi Said selaku pimpinan pondok pesantren di Ponpes Luhur Al-Tsaqafah, Jakarta Selatan, Minggu (10/12/2023) malam.
Gibran sebelumnya melakulan silaturahmi ke Said. Dalam kunjungannya, Gibran melakukan pertemuan tertutup dan kemudian dilanjutkan dengan salat Isya berjemaah. Gibran turut membagikan buku kepada para santri.
"Ya tadi sudah mendapatkan beberapa arahan dari pak kiai karena beliau dulu yang mencetuskan juga dan memberi masukan juga untuk masalah Hari Santri," kata Gibran didampingi Said.
Gibran menyampaikan keinginannya untuk mengawal program-program yang fokus terhadap pesantresn dan para santri.
Baca Juga: Pantun Prabowo ke Pendukung: Kalau Ada yang Jelekin Kita, Mari Jogetin Saja
"Ke depan kami pengen juga program-program yang emang terfokuskan untuk pesantren bisa dikawal juga," ujarnya.
Sementara itu Said mengatakan, pihaknya
Kedatangan tamu istimewa, yakni Gibran selaku cawapres yang mendampingu Prabowo.
"Kami dari Pesantren Al-Tsaqafah hanya mendokan, mudah-mudahan Allah berikan kemudahan, kekuatan lahir batin kepada Mas Gibran sehingga tercapai tujuan yang dimaksud dan Insyaallah bermanfaat bermaslahat. Barokah untuk umat Islam terutama, khususnya untuk bangsa Indonesia keseluruhannya," tutur Said.
Sebelumnya, Gibran melakukan silaturahmi ke Pondok Pesantren Luhur Al-Tsaqafah, Jakarta Selatan. Kehadiran Gibran disambut langsung pimpinan Ponpes, K.H. Said Aqil Siradj.
Pantauan Suara.com di lokasi, Gibran hadir tiba di ponpes pukul 19.08 WIB. Gibran kemudian turun dari mobil usai memasuki gerbang utama. Gibran berjalan menuju ke arah Said yang sudah menunggu. Adapun Gibran diiringi salawat dan marawis.
Baca Juga: Prabowo: Dari Sejak Muda, Saya Sudah Wakafkan Hidup Untuk Rakyat Indonesia
Sesampainya di dekat Said, Gibran yang didampingi Juru Bicara Emil Dardak langsung salim dan mencium tangan Said. Adapun Said mengalungkan Gibran dengan kain.
Selanjutnya, Said mempersilakan Gibran masuk di sebuah bangunan rumah yang ada di dalam ponpes. Sesaat ingin memasuki teras rumah, Gibran berhenti sejenak untuk melepas alas kaki berupa sepatu warna hitam.
Sementara Said menunggu Gibran selesai mencopot sepatunya untuk kemudian masuk bersama ke dalam rumah. Adapun pertemuan keduanya diselengarakan secara tertutup.