"Door to door untuk melakukan penjelasan. Mosok kita membeli beras aja kita ngga mau ada kutunya, betul? Kita membeli sampo aja milih-milih. Kalau samponya itu Sunsilk itu rambutnya hitam kilau mengkilau, kalau Clear nggak ada ketombe. Itu kan ada pilihan pilihannya," katanya.
"Mosok memilih pemimpin hanya melihat gojekannya di mana, narinya bagaimana, tidak melihat karakternya, tidak melihat memimpinnya, tidak melihat prestasinya, tidak melihat keluarganya. Ini namanya diferensiasi, ini contrasting," sambungnya.
Lebih lanjut, Hasto menegaskan bahwa pihaknya tidak melakukan black campaign, tapi yang disampaikan adalah fakta.
Dalam kunjungan ke Banten itu, Hasto didampingi oleh kader PDIP Abdullah Azwar Anas dan KH Zainal Arifin Naim.