Tanggapan TKN Prabowo-Gibran Menyoal Cawapres Nomor Urut 2 Kerap Mangkir Debat

Sabtu, 09 Desember 2023 | 22:31 WIB
Tanggapan TKN Prabowo-Gibran Menyoal Cawapres Nomor Urut 2 Kerap Mangkir Debat
Sejumlah relawan mengacungkan dua jari saat Konsolidasi TKD Prabowo-Gibran Provinsi Jawa Barat di The House Convention Hall, Bandung, Jawa Barat). (ANTARA FOTO/M Agung Rajasa/YU/aa)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Belakangan ini nama Gibran Rakabuming Raka masih santer menjadi sorotan publik. Lantaran pada masa kampanye ini ia kerap melakukan tindakan-tindakan yang menarik perhatian.

Mulai dari diduga melakukan pelanggaran karena membagi-bagikan susu di wilayah CFD DKI Jakarta, salah menyebut asam folat menjadi asam sulfat, hingga kerap absen di beberapa acara debat.

Tak hanya politisi saja yang mempertanyakan alasan Gibran tak mau datang ke acara debat. Publik pun bertanya-tanya mengenai hal itu.

Beberapa waktu lalu Gibran pun sempat mengonfrimasi mengenai alasannya tak hadir di acara debat. Ia mengaku hanya akan datang ke acara debat resmi saja yang diselenggarakan oleh KPU.

Baca Juga: Iwan Fals Ambil Hikmah soal Gibran Salah Sebut Asam Folat Jadi Asam Sulfat: Tadinya Cuma Tahu Sayur Asam

Namun, di sisi lain pihak TKN Prabowo-Gibran pun turut merespon permasalahan ini. Berikut respon pihak TKN Prabowo Gibran mengenai masalah tersebut.

Respon TKN Prabowo-Gibran Soal Absen Cawapresnya Dalam Acara Debat

Pihak pemenangan capres-cawapres nomor 2 pun turut buka suara mengenai absennya Gibran Rakabuming dalam beberapa acara debat. Salah satunya Wakil Ketua Kampanye Nasional TKN Prabowo-Gibran, Afriansyah Noor atau Ferry.

Ferry mengatakan jika pihaknya tak mempermasalahkan anggapan yang muncul atas ketidakhadiran Gibran. Menurutnya, bangsa ini butuh pemimpin yang tidak banyak berteori.

"Yang sekarang ini menurut saya yang dibutuhkan oleh bangsa ini orang yang tidak banyak berteori," ucapnya.

Baca Juga: Isi Garasi Gibran Rakabuming Raka: Punya Mobil Sejuta Umat, Ada Warisan Jokowi yang Legendaris

Selain itu, Ferry juga mengatakan kalau orang-orang politisi yang sudah pernah menjabat pun tak membuat negara menjadi lebih baik juga. Ferry pun menilai kalau debat antar paslon sebagai sesuatu yang tak elok.

"Mas Gibran juga enggak pernah menyerang lawan. Pemimpin itu bukan debat tapi memberikan solusi-solusi terbaik," tandasnya.

Tanggapan Ferry Itu ...

Mungkin bisa dimulai dari pernyataannya kalau bangsa ini tidak butuh banyak teori. Sebetulnya Ferry itu menyadari tidak ya kalau kondisi sekarang masih dalam masa pencalonan.

Justru itu teori dari para calon pemimpin sangatlah penting. Masa sekarang adalah kesempatan bagi para calon untuk berlomba-lomba menyampaikan ide, solusi, atau gagasannya.

Memang ide atau gagasan saja tidak cukup. Namun, paling tidak ini adalah entry point yang baik. Selain ide, seorang pemimpin butuh kompetensi dan pengalaman yang mumpuni.

Selain itu, debat itu bukan ajang saling menyerang lawan. Justru debat merupakan kesempatan bagi para calon pemimpin untuk memamerkan gagasannya dan lebih memperdalam lagi.

Debat juga menjadi salah satu kesempatan calon pemimpin untuk menunjukkan keterampilan dan kemampuan mereka dalam menghadapi tantangan politik dan kebijakan publik. Tak hanya itu, hal ini juga kesempatan bagi para calon untuk lebih meyakinkan pemilih mengenai rencana yang sudah dibuat dalam memimpin negara nantinya.

Namun, tetap sepakat dengan Ferry yang mengatakan jika pemimpin harus membawa solusi. Maka dari itu, perlu dipamerkan dalam debat mengenai solusi-solusi yang ditawarkan para calon pemimpin. Agar pemilih juga bisa menilai mana yang relevan dengan kepentingan rakyat, bukan hanya diam-diam saja.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI