KPU Sebut Tak Ada Usulan Agar Sesi Saling Sanggah dalam Debat Capres-Cawapres Dihapus

Sabtu, 09 Desember 2023 | 01:05 WIB
KPU Sebut Tak Ada Usulan Agar Sesi Saling Sanggah dalam Debat Capres-Cawapres Dihapus
Pasangan Anies-Muhaimin nomor urut 1, Prabowo-Gibran nomor ururt 2, dan Ganjar-Mahfud nomor urut 3 saat penetapan nomor urut pasangan Capres dan Cawapres Pemilu 2024 di Gedung KPU, Jakarta, Selasa (14/11/2023). [ANTARA FOTO/Galih Pradipta]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Anggota Komisi Pemilihan Umum (KPU) August Mellaz mengatakan tidak ada usulan yang disampaikan tim dari masing-masing pasangan capres) dan cawapres kepada pihaknya untuk menghapus sesi saling sanggah dalam debat.

Saat rapat ini, August memastikan tidak ada tim sukses pasangan calon manapun yang mengajukan perubahan format debat.

“Yang jelas kalau dalam ruang pertemuan itu isinya enggak ada pembahasan ke sana (menghapus sesi saling sanggah),” kata August di Kantor KPU, Jakarta Pusat, Jumat (8/12/2023).

Dia menyatakan KPU memang menerima usulan-usulan dari perwakilan tim sukses masing-masing pasangan capres dan cawapres tentang mekanisme debat.

Baca Juga: Budiman Sudjatmiko Ungkap Alasan Gibran Tak Hadiri Agenda Debat: Dia Bukan Profesional...

Adapun usulan yang diterima KPU ialah adanya penyampaian visi dan misi dalam debat. Selain itu, ada juga masukan untuk menghadirkan capres-cawapres dalam setiap sesi debat sebagai penegasan bahwa keduanya merupakan satu kesatuan.

Meski begitu, August membantah bahwa ada usulan untuk menghilangkan hal-hal tertentu dalam format debat Pilpres 2024.

“Tidak dalam rangka menghilangkan itu (sesi saling sanggah), apalagi menghilangkan format debat capres atau cawapres. Itu juga keterlaluan kan,” ujar dia.

Menurut dia, ada sesi untuk para peserta debat saling merespons satu sama lain. Namun, dia menyatakan tidak mau mempermasalahkan istilah yang digunakan untuk menyebut sesi itu.

“Yang jelas ada pendalaman, baik dari moderator maupun dari peserta lain. Apakah itu namanya sanggah-sanggahan, yang jelas KPU tidak dalam rangka itu,” tandas August.

Baca Juga: Poin Penting Dalam Memilih Moderator Debat Capres Cawapres yang Baik dan Benar

Diberitakan sebelumnya, Ketua KPU Hasyim Asy’ari menjelaskan debat perdana akan menjadi porsi untuk capres dengan membahas pemerintahan, hukum, HAM, pemberantasan korupsi, penguatan demokrasi, peningkatan layanan publik, dan kerukunan warga.

Debat yang akan diikuti oleh Anies Baswedan, Prabowo Subianto, dan Ganjar Pranowo tersebut akan diselenggarakan di Kantor KPU, Jakarta Pusat, pada Selasa (12/12/2023).

Kemudian, debat kedua akan menjadi porsi bagi masing-masing cawapres yaitu Muhaimin Iskandar, Gibran Rakabuming Raka, dan Mahfud MD.

“Debat kedua yang menjadi porsinya cawapres untuk berdebat, temanya adalah ekonomi, baik itu ekonomi kerakyatan, ekonomi digital, keuangan, investasi, pajak, perdagangan, pengelolaan APBN dan APBD, infrastruktur dan perkotaan,” kata Hasyim.

Debat tersebut akan digelar pada 22 Desember 2023. Namun, KPU belum memastikan lokasi debat antarcawapres itu digelar.

Untuk debat ketiga, para capres akan kembali saling berdebat pada 7 Januari 2024 dengan membahas pertahanan, keamanan, hubungan internasional, dan geopolitik.

Lebih lanjut, Hasyim menjelaskan, debat keempat akan kembali menjadi porsi untuk cawapres dengan membahas pembangunan berkelanjutan, sumber daya alam, lingkungan hidup, energi, pangan, agraria, serta masyarakat adat dan desa. Adapun waktu pelaksanaan debat cawapres kedua ini ialah 21 Januari 2024.

“Kemudian, topik terakhir, tema debat terakhir menjadi porsinya debat capres meliputi kesejahteraan sosial, kebudayaan pendidikan, teknologi informasi, kesehatan, ketenagakerjaan, sumber daya manusia, dan juga inklusi,” tutur Hasyim.

Debat terakhir ini diketahui akan digelar pada 4 Februari 2024 di Kantor KPU, Jakarta Pusat.

Hasyim menjelaskan pasangan capres dan cawapres akan saling mendampingi di atas panggung debat. Namun, pada debat capres, porsi bicara hanya akan diberikan kepada capres, demikian pula sebaliknya pada saat debat cawapres.

“Intinya, yang bicara, boleh dikatakan kalau debat capres ya sepenuhnya capres. Kalau cawapres, sepenuhnya cawapres,” tandas Hasyim.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI