Suara.com - Calon presiden (capres) nomor urut tiga Ganjar Pranowo diangkat sebagai warga kehormatan Adat Dayak Kenyah Kalimantan Timur.
Prosesi pengangkatan tersebut dilakukan ketika Ganjar menghadiri acara ramah tamah dengan tokoh adat, tokoh masyarakat dan tokoh lintas agama di Balikpapan, Kalimantan Timur, di Swiss-Bell Hotel, Balikpapan, Selasa (5/12/2023).
Pengangkatan dilakukan dengan melalui proses penyematan pakaian adat Dayak Kenyah Kalimantan Timur. Ganjar diberikan berupa Rompi, Kalung manik (Uleng Inoq), Gelang Manik (Leko Inoq), Topi Kebesaran Adat (Bluko) dan Mandau (Suahpuk Sauptulang).
Pengangkatan warga kehormatan Adat Dayak Kenyah Kalimantan Timur dan penyematan pakaian itu langsung diserahkan oleh Bapak Ajang Kedung selaku Kepala Adat Besar Dayak Kenyah Kalimantan Timur.
“Pertama penyematan prosesi pakaian adat menandakan bahwa beliau Pak Ganjar diangkat dijadikan warga kehormatan adat Dayak Kalimantan Timur. Namun di dalam hal ini kita dilakukan secara Adat Dayak Kenyah secara simbolis,” kata Ajang Kedung.
Adapun pakaian adat Dayak Kenyah Kalimantan Timur yang diberikan kepada Ganjar, mempunyai maksud tersendiri.
Sebagai contoh, Rompi Adat melambangkai Sapeikrei yaitu melindungi Ganjar dari hal-hal yang tidak baik.
Kemudian, Kalung manik (Uleng Inoq) melambangkan amanah masyarakat adat kepada Ganjar Pranowo sebagai pemimpin besar dan pemimpin bangsa yang amanah.
Untuk Gelang Manik (Leko Inoq), melambangkan ikatan kekeluargaan. Selanjutnya Topi Kebesaran Adat (Bluko) melambangkan bahwa Ganjar sebagai pemimpin besar yang menerima Amanah dari tokoh-tokoh adat yang memegang teguh adat istiadat dari orang-orang tua dan para leluhur.
Baca Juga: Belanja Aspirasi di Kulon Progo, Siti Atikoh: Ganjar-Mahfud Bakal Sat Set Wujudkan Kedaulatan Pangan
Selain itu, Mandau (Suahpuk Sauptulang) melambangkan kekuatan dalam melaksanankan tugas amanah dengan berani dengan berpegang teguh pada petunjuk Tuhan Yang Maha Kuasa.