Suara.com - Pria bernama Agos Gemoy baru-baru ini meminta perlindungan Presiden Joko Widodo. Pasalnya, ia mendapatkan ancaman pidana usai mencabut stiker calon legislatif di rumahnya sendiri.
Padahal stiker caleg yang dicabut Agos Gemoy itu ditempel di rumahnya tanpa izin. Namun ia malah diintimidasi dan mendapatkan somasi gegara mencabut stiker caleg tersebut. Situasi itu membuatnya langsung meminta pertolongan kepada Presiden Jokowi.
"Bapak Presiden Jokowi, saya rakyat kecil pak. Saya hanya ingin menyuarakan keresahan saya. Jika perbuatan saya ini salah, saya minta maaf pah. Dan saya mohon perlindungannya pak, terima kasih," ucap Agos Gemoy dalam video klarifikasinya yang viral seperti dikutip Suara.com, Rabu (6/12/2023).
Dalam video berdurasi 2 menit 17 detik itu, Agos Gemoy menceritakan dia awalnya memang mengeluhkan adanya timses yang tanpa izin menempelkan stiker caleg di rumahnya. Agos kemudian mencabut stiker caleg yang tertempel di jendela kaca rumahnya.
Baca Juga: Warga Ngeluh Rumah Ditempeli Stiker Caleg Tanpa Izin, Berujung Dikirimi Surat Somasi
Aksinya mencabut stiker caleg itu kemudian direkamnya dan diunggah ke TikTok. Video berisi protes Agos Gemoy itu kemudian viral. Namun pihak timses caleg malah tidak terima dan melayangkan somasi.
Berdasarkan isi somasi itu, Agos dituding pihak timses caleg sudah membuat narasi hoaks yang merugikan mereka. Agos pun diminta segera membuat video klarifikasi dan meminta maaf karena telah mencabut stiker caleg di rumahnya sendiri.
"Saya dianggap membuat narasi hoax dan narasi yang menyudutkan pihak (timses caleg) tersebut. Sesuai isi surat somasi tersebut, saya diminta untuk melakukan permohonan maaf dan klarifikasi secara terbuka. Baik. Saya Agos Gemoy meminta maaf kepada pihak-pihak yang merasa dirugikan atas perbuatan yang saya lakukan," tutur Agos.
Walau begitu, Agos juga bertanya ke rakyat apakah aksinya mencabut stiker caleg di rumahnya sendiri adalah perbuatan salah. Apalagi pihak caleg juga tidak meminta izin kepadanya untuk menempelkan stiker.
"Tapi saya izin bertanya, 'Apakah salah saya rakyat bawah mengungkapkan protes dan keberatan pada pihak-pihak yang tanpa izin menempelkan stiker caleg di rumah pribadi saya?'" tanya Agos.
Baca Juga: Momen Pria Lamar Kekasih di Tengah Konser Musik, Berani Banget!
Agos menegaskan bahwa dirinya siap meminta maaf jika tindakannya mencabut stiker caleg di rumahnya itu salah. Ia juga mengaku mendapatkan ancaman pidana dari pihak timses caleg.
Menurut pengakuannya, pihak timses caleg mendesak agar dirinya segera menghapus video keluhannya di TikTok. Jika dalam kurun waktu 3 hari video itu masih belum dihapus, maka pihak timses caleg mengancam akan menyeret Agos ke meja hijau.
"Dalam tempo tiga hari, pihak tersebut meminta agar video TikTok penempelan stiker tanpa izin itu untuk di take down. Jika tidak saya akan dibawa ke jalur hukum," tutup Agos Gemoy.
Klarifikasi Agos yang juga meminta bantuan kepada Presiden Jokowi itu ramai disorot warganet. Hingga berita ini dipublikasikan, video tersebut sudah ditonton 950 ribu kali dan mendapatkan 16 ribu tanda suka.
Warganet juga banyak yang memberikan dukungan kepada Agos. Tak sedikit dari mereka yang balas memgkritik oknum penempel stiker caleg karena tidak memiliki etika.
"Main somasi aja, stiker kayak gitu ngerusak tatanan rumah njr. Mana susah banget dibersihinnya, kaca mahal-mahal cuman buat ditempelin caleg partai," kritik warganet.
"Belum jadi dewan perwakilan rakyat saja sudah menyusahkan rakyat, gimana kalau sudah jadi? Waduh, waduh, makin berat saja dunia ini. Rakyat bawah selalu saja ya suaranya tak pernah didengar atau dipedulikan," sentil warganet.
"Gua juga benci banget sama orang orang yang main asal tempel stiker di wilayah orang tanpa izin, gak cuma stiker caleg ya, stiker promosi, stiker bus, apapun jenis stiker," aku warganet.
"Agak kocak, rumah ya hak properti pemilik lah, gak sembarangan bisa ditempelin apapun, spill partai, giles aja yang kek gini," tambah yang lain.
"Laporin balik aja, perusakan properti dan masuk pekarangan tanpa izin, Partai dan calegnya siapa nih?" saran warganet.
"Lah, ko aneh ya? Itukan rumahnya dia, hak-hak dia dong mau dicabut atau ngga, malahan yang ada yang nempel itu stiker laporin balik aja, nempelin stiker tanpa izin," timpal lainnya.