Suara.com - Calon presiden (Capres) nomor urut satu, Anies Baswedan berbicara terkait bagaimana nasibnya jika nantinya terpilih sebagai Presiden RI. Akankah Anies nantinya manut bak 'petugas partai'?
Anies mengatakan, diksi petugas partai belakangan ini dimaknai secara sempit. Padahal, bisa saja petugas partai justru mengedepankan kepentingan masyarakat umum.
"Sekarang malah menjadi pertanyaan, kenapa apriori pada partai? kenapa terhadap ketua partai itu selalu menganggap kepentingannya kepentingan sempit?” kata Anies dalam forum 'Desak Anies' di Banjarmasin, Kalimantan Selatan, Selasa (5/12/2023).
Eks Gubernur DKI Jakarta itu menerangkan, bahwa tidak melulu arahan ketua umum partai politik untuk kepentingan partainya. Ia lalu mencontohkan Ketua Umum Partai NasDem, Surya Paloh.
Baca Juga: Gibran Blunder Sebut Asam Folat Jadi Asam Sulfat, IQ-nya Auto Dibandingkan dengan Pelawak Bolot
“Saya beri contoh, Surya Paloh, Ketua Partai Nasdem. Kalau dia (Surya Paloh) mau enak, dia enggak usah nyalonin Anies. Hidupnya nyaman, dia coba nyalonin Anies, apa coba yang terjadi pada dia? Apa yang terjadi pada Partai Nasdem? Betul tidak?” tutur Anies.
Anies menyebut Surya Paloh bisa saja memilih hidup nyaman tanpa harus ikut-ikutan terjun lagi ke dunia politik. Namun, Surya Paloh justru tidak memilih jalan itu.
"Usia dia 72 tahun, kalau dia mau nyaman, dia tinggal duduk nyaman. Ikut aja disuruh koalisi ini ikut, disuruh koalisi itu ikut, seperti yang lain lain, nyaman hidupnya,” kata Anies.
Sebagaimana diketahui, NasDem adalah partai pertama yang mengusung Anies sebagai capres 2024. Saat pertama kali diusung, Anies masih menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta.
Namun begitu, Anies sampai saat ini bukan merupakan kader NasDem dan kader partai politik mana pun.
Baca Juga: Jika Jadi Presiden, Anies Janji Turunkan Biaya Haji dan Tambah Kuota Jemaah Indonesia Jadi 20.000
Tercatat, dalam gelaran Pilpres 2024, hanya Anies yang bukan merupakan kader partai. Ia bersama Muhaimin Iskandar atau Cak Imin diusung oleh Koalisi Perubahan yang beranggotakan NasDem, PKS, PKB.