Lagi-lagi Kena Sentil, Kali Ini PKS Sebut Gibran Anak Emas KPU

Senin, 04 Desember 2023 | 16:12 WIB
Lagi-lagi Kena Sentil, Kali Ini PKS Sebut Gibran Anak Emas KPU
Cawapres nomor urut 2 Gibran Rakabuming Raka membagikan susu kemasan ke warga di area hari bebas kendaraan bermotor (HBKB) Jalan MH Thamrin, Jakarta, Minggu (3/12/2023). Dalam kesempatan tersebut Gibran menyapa warga yang sedang berolah raga saat HBKB atau 'car free day' (CFD) dan membagikan susu ke anak-anak. ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra/rwa.
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Politisi Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Mohammad Taufik Zoelkifli, mengkritisi soal kegiatan calon wakil presiden (cawapres) nomor urut dua, Gibran Rakabuming Raka yang bagi-bagi susu gratis dalam kegiatan Car Free Day (CFD) di kawasan Bundaran HI, Jakarta, Minggu (3/12/2023) kemarin.

Menurutnya apa yang dilakukan Gibran merupakan salah satu bentuk kampanye.

Memang, kata Taufik, Gibran tak menggunakan Alat Peraga Kampanye (APK) atau ajakan untuk memilih sesuai aturan Komisi Pemilihan Umum (KPU). Namun, regulasi itu disebutnya seperti aturan karet yang bisa dicari celahnya.

"Ada beberapa hal tapi kan itu sangat terlalu karet, ya, pasal-pasalnya di aturan aturan kampanye itu," ujar Taufik saat dihubungi, Senin (4/11/2023).

"Jadi mudah saja orang untuk berbuat dalam tanda kutip curang untuk bisa mengkampanyekan dirinya dalam bentuk lain tanpa menabrak aturan di KPU itu.

Ia mengakui, memang sebenarnya banyak pihak yang melakukan trik kampanye seperti Gibran. Bedanya, Gibran disebut Taufik akan sulit tersentuh lantaran seperti didukung aparat.

"Nah, yang dilakukan Gibran ini seperti itu. Yang lain juga banyak melakukan itu tetapi kalau Gibran ini keliatan memang didukung lah oleh aparat, polri, KPU dan penguasa," jelasnya.

Apalagi, sudah jelas bagi-bagi susu merupakan janji kampanye yang sering disampaikan Prabowo-Gibran. Meski tak ada APK dan ajakan, sudah jelas program ini mengarah ke dukungan paslon nomor urut dua.

Seharusnya, aparat seperti KPU dan Bawaslu bisa mengambil tindakan atas hal ini. Namun, ia ragu lantaran Gibran dianggapnya seperti anak emas KPU.

Baca Juga: Soal Kasus Kebocoran Data KPU, Kominfo Akui Ada Data yang Mirip

"Saya sih agak skeptis juga ini dengan perkembangan Seperti ini bahwa kok ada calon atau Paslon yang ditanam emaskan oleh panitia," pungkasnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI