Suara.com - Ketua Dewan Pembina Pilar 08 Prabowo-Gibran, Bahlil Lahadalia merespons pernyataan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri yang menyebut penguasa saat ini bertindak seperti rezim orde baru atau orba.
Kata Bahlil, di era reformasi termasuk kepemimpinan Presiden Joko Widodo atau Jokowi kekinian menteri-menteri mayoritas berasal dari partai pendukung pemerintah termasuk PDIP.
"Para menteri tersebut di antaranya berasal dari PDI-P, Golkar, Nasdem, PKB dan PPP. Jadi siapa yang sebenarnya Orde Baru itu?" kata Bahlil saat deklarasi Pilar 08 Prabowo-Gibran di Surabaya, Jawa Timur, Minggu (3/12/2023).
Di sisi lain, kata Bahlil, jika penguasa kekinian disebut seperti rezim orba, maka orang seperti dirinya juga tak mungkin dapat menjadi menteri.
Baca Juga: Megawati Tuding Pemerintah Mirip Orba, Relawan Gibran: Sangat Tidak Berdasar!
"Orang kayak saya belum tentu jadi menteri karena dari kampung. Dalam konten keputusan Mahkamah Konstitusi, Undang-Undang pemilu kita, untuk calon presiden itu sebenarnya harus S1. Tapi kemudian direvisi untuk SMA, gak ada yang ribut. Itu semua demokrasi. Kenapa sekarang kita harus mempersoalkan tentang persoalan ini?," tuturnya.
Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) itu lantas meminta kepada relawan pendukung untuk tidak menanggapi serius pihak-pihak yang kerap marah-marah hingga menjelekan Prabowo-Gibran. Bahlil menilai pihak yang biasa kerap marah-marah tersebut karena panik akan kalah.
"Jangan kita tanggapi serius. Kita happy dan santai saja. Biasanya yang mau kalah bawaannya panik dan marah-marah saja. Itu biasanya marah terus dan yang menang senyum-senyum saja," ujarnya.
Megawati sebelumnya mangaku jengkel dengan sikap penguasa kekinian. Sebab sikapnya tersebut menurutnya bertindak seperti rezim orba.
Kejengkelan Megawati ini disampaikan saat pidato di acara Rakornas Organ Relawan Ganjar-Mahfud se-Pulau Jawa di JIExpo Kemayoran, Jakarta, Senin (27/11/2023).
Baca Juga: Dewan Pembina TKN Sebut Pihak yang Mencap Prabowo-Gibran Cerminan Orba dalam Kondisi Panik
"Mustinya ibu nggak boleh ngomong gitu, tapi sudah jengkel tahu nggak kenapa? Republik penuh dengan pengorbanan tahu tidak? Kenapa sekarang kalian yang baru berkuasa itu mau bertindak seperti zaman orde baru?" kata Megawati.
Pernyataan Megawati itu lantas memantik emosi ribuan relawan Ganjar-Mahfud yang hadir. Mereka terdengar memekikkan kata "lawan, lawan, lawan,".