Suara.com - Capres nomor urut 1, Anies Baswedan, merasa kaget usai KPU RI memutuskan tidak ada sesi debat khusus cawapres Pemilu 2024. Anies bahkan menyayangkan keputusan KPU tersebut.
Anies mengatakan pihaknya telah mengajukan beberapa usul kepada KPU terkait format debat. Namun sampai komposisi debat ditetapkan, pihaknya tidak pernah diajak berdiskusi.
"Jadi gini, setahu saya dari tim sudah mengirimkan surat kepada KPU usul terkait format debat dan tim belum pernah diajak berbicara," kata Anies kepada wartawan di Hotel Grand Sahid, Jakarta Pusat, Sabtu (2/12/2023).
Anies menyampaikan, KPU seharusnya dalam menetapkan format debat mengajak diskusi para paslon yang ikut berkontestasi. Oleh sebab itu, Anies merasa kaget ketika format debat tiba-tiba sudah diumumkan oleh KPU.
Baca Juga: Kampanye di Penjaringan, Gibran Tak Sampai 30 Menit, Cuma Bagi Buku dan Susu
"Pengalaman kami dulu selalu tiga-tiga pasangan calon itu ada urusannya yang diajak bicara, merumuskan bersama-sama," ucap Anies.
"Karena itu kita terkejut, belum berbicara bersama tapi sudah ditetapkan. Nanti pada waktunya suratnya akan disampaikan juga ke beliau," tuturnya.
Sebut KPU Ingkar Janji
Sebelumnya diberitakan, Co-Captain Timnas AMIN (Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar), Nihayatul Wafiroh mengatakan KPU RI tidak menepati janji mengenai penentuan komposisi debat capres-cawapres Pemilu 2024.
Nihayatul menyampaikan, pihaknya bersama dua tim paslon lainnya telah menggelar rapat dengan KPU beberapa waktu lalu terkait komposisi dan tema debat capres-cawapres.
Baca Juga: Cak Imin Klarifikasi soal AMIN Tak Menang Indonesia Terancam
"Yakni soal bagaimana komposisi untuk debat ini, apakah harus hadir semua atau ada debat khusus capres atau cawapres begitu, dan kedua persoalan topik,” ujar Nihayatul dalam keterangannya, Sabtu (2/12/2023).
Dijelaskan, awalnya KPU meminta usulan dari setiap paslon terkait komposisi dan tema debat capres-cawapres. Nihayatul menyebut KPU mengklaim akan menggelar rapat kembali dengan ketiga paslon dan timnya.
Namun begitu, Nihayatul merasa heran ketika KPU tiba-tiba telah mengumumkan secara resmi komposisi debat capres-cawapres beserta tema-temanya.
Menurut Nihayatul, KPU telah melanggar janji yang dibuatnya sendiri. Ia berpandangan KPU hanya sekedar mengumpulkan usulan dari setiap paslon dan tim lalu memutuskan komposisi dan tema debat secara sepihak.
"Jadi itu mekanismenya yang KPU sudah melanggar janjinya untuk mekanismenya, di mana mekanisme sebenarnya kita akan rapat lagi untuk memutuskan. Ini menunjukkan bahwa KPU hanya mengoleksi usulan dari kita lalu mereka memutuskan sendiri tanpa berdiskusi dengan tim paslon,” tuturnya.
Komposisi Debat Capres-Cawapres
Diketahui, KPU memutuskan debat capres-cawapres tidak digelar terpisah.
Ketua KPU Hasyim Asy’ari mengatakan, semua pasangan calon (paslon) bakal hadir secara bersamaan.
"Pada dasarnya, dalam pertemuan KPU dengan pasangan calon, lima kali debat itu, pasangan calon semuanya hadir," kata Hasyim di KPU, Kamis (30/11/2023) kemarin.
Ketentuan tersebut, lanjut Hasyim, untuk menunjukan kepada publik bahwa paslon yang berkontestasi memiliki satu kesatuan dan bisa saling bekerja sama.
Kendati demikian, nantinya akan ada pembagian porsi pada gelaran debat tersebut. Dari lima kali debat, tiga di antaranya merupakan debat capres dan dua debat cawapres. Namun pada sesi debat cawapres akan didampingi oleh capres.
Diketahui, KPU RI telah menetapkan debat capres-cawapres sebelum pemungutan suara bakal digelar sebanyak lima kali.
Debat capres-cawapres bakal digelar pada bulan Desember sebanyak dua kali. Sementara pada bulan Januari 2024, debat capres-cawapres dilakukan sebanyak dua kali, dan pada Februari 2024 sebanyak satu kali.
Berikut jadwal debat capres-cawapres dalam rangkaian Pilpres 2024:
• Selasa, 12 Desember 2023
• Jumat, 22 Desember 2023
• Minggu, 7 Januari 2024
• Minggu, 14 Januari 2024
• Minggu, 4 Februari 2024.