Suara.com - Dewan Pembina Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo-Gibran Jenderal TNI (Purn) Agum Gumelar mengingatkan agar pelaksanaan Pemilu 2024 harus tetap mengutamakan persatuan dan kesatuan bangsa.
Siapapun pemenangnya nanti, menurutnya, persatuan dan kesatuan merupakan yang utama. Pernyataan tersebut disampaikan Agum usai mengikuti Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) TKN Prabowo-Gibran. Usai menghadiri Rakornas.
"Seperti saya katakan tadi, berharap siapapun yang menang nanti harus menjaga persatuan dan kesatuan," kata Agum di Hotel Borobudur, Jakarta Pusat, Jumat (1/12/2023).
Agum juga menegaskan, Pemilu harus mengutamakan kesejukan.
Baca Juga: Cerita Agum Gumelar saat Tersentuh Dengar Jawaban Prabowo yang Bersedia Gabung Kabinet Jokowi
"Jadi sudah lah ciptakan suasana yang teduh yang sejuk ya. Bersaing iya dalam konteks demokrasi persaingan, tapi jangan dengan cara-cara yang menghalalkan segala cara," kata Agum.
Sebelumnya, Agum mengungkap perubahan sikap Prabowo yang lebih baik, seiring Ketua Umum Partai Gerindra itu yang memilih bergabung di kabinet Jokowi-Ma'ruf.
Menurut Agum, masuknya Prabowo ke kabinet dengan menjadi Menteri Pertahanan menjadi awal sikap Prabowo seperti saat ini.
Mulanya, Agum bercerita tentang komunikasi dirinya dengan Prabowo usai gelaran Pilpres 2019. Agum menanyakan alasan Prabowo yang akhirnya bergabung di kabinet dan menjadi menteri dari Presiden Jokowi.
Padahal diketahui, Prabowo dan Jokowi menjadi rival di kontestasi pemilihan presiden saat itu.
Baca Juga: Bantah Gibran Takut Debat, TKN: Kalau Sudah Ikut Pemilu, Mana Ada Ditakuti
"Kok mau bergabung dengan kabinet Pak Jokowi? Padahal kan presidennya adalah rival Anda. Kok Anda mau bergabung?" ujar Agum mengulang pertanyaan kepada Prabowo.
Prabowo lantas memberikan jawaban atas pertanyaan Agum.
"Apa jawabannya? Jawabannya, "Bang, aku lakukan ini semuanya demi menjaga persatuan dan kesatuan bangsa"," kata Agum mengulang jawaban Prabowo.
Mendengar jawaban Prabowo, Agum mengakui dirinya sangat tersentuh. Kendati ia menyadari mungkin itu merupakan jawaban normatif, tetapi jawavan itu menyentuh Agum.
"Dan itu mengawali perubahan sikap Pak Prabowo ke depan," kata Agum.