Suara.com - Program ‘Satu Desa, Satu Faskes, Satu Nakes’ yang dipamerkan oleh Capres nomor urut tiga, Ganjar saat kampanye hari pertama di Papua pada Selasa (28/11/2023) lalu menjadi sorotan.
Menurut Saidiman Ahmad, pakar politik dari Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC), program yang dipaparkan oleh Ganjar kepada masyarakat Papua itu adalah momentum yang tepat.
"Itu program yang cukup baik, apalagi itu program yang dikemukakan Ganjar di Merauke, Papua. Istilahnya Ganjar satu desa, satu puskesmas," kata Saidiman Ahmad, Kamis (30/11/2023).
Dia pun menganggap jika selama ini keberadaan Puskesmas masih belum bisa terjangkau oleh masyarakat terutama yang tinggal di daerah pelosok.
"Selama ini kan puskesmas di (masa) Orde Baru itu basisnya kalau di desa-desa itu di kecamatan. Di daerah-daerah pinggiran, itu akses ke puskesmas juga jauh sebetulnya, karena kecamatan di daerah itu luas," katanya.
Dia pun menyambut baik program 1 Desa, 1 Faskes, 1 Nakes yang menjadi unggulan Ganjar yang berpasangan dengan Cawapres Mahfud MD. Pasalnya, menurutnya, program tersebut menjawab keluhan masyarakat yang masih sulit mendapatkan akses kesehatan di daerah tertinggal.
"Persoalannya kalau di desa itu atau di daerah tertinggal itu, fasilitas kesehatannya yang kurang. Sehingga, saya kira itu program yang menjawab kebutuhan masyarakat di desa yang akses fasilitas kesehatannya memang sangat minim," bebernya.
Selain itu, Saidiman juga menyinggung soal kampanye hari pertama Cawapres Mahfud di Sabang, Aceh. Menurutnya, agenda kampanye Mahfud itu turut menyoroti soal kesejahteraan para pendidik di pesantren.
Pasangan Ganjar-Mahfud, kata dia, ingin melanjutkan program pembangunan fisik infrastruktur era pemerintahan Presiden Jokowi dengan berfokus pada pengembangan SDM yang belum banyak dikerjakan.
Baca Juga: Persiapan Debat Capres-cawapres, Mahfud MD Nyatakan Siap Unjuk Kemampuan
"Kampanye awal (hari pertama) dari Pak Ganjar dan Pak Mahfud ini menyasar dua problem utama dalam peningkatan SDM, kesehatan dan pendidikan masyarakat pinggiran,” bebernya.
Terkait program paslon nomor urut tiga itu, dia menilai Ganjar-Mahfud mengambil jalan tengah dengan para rivalnya, yakni pasangan Prabowo-Gibran dan Anies-Cak Imin.
"Jadi, slogannya itu di antara perubahan dan keberlanjutan. Perubahan yang dikemukakan Anies (Baswedan) dan keberlanjutan yang dikemukakan Prabowo. Ini menunjukkan posisi mereka,” tutur Saidiman.