Ganjar Sebut Anak Muda Hari Ini Tersinggung Diberi Gimmick: Yang Diperlukan Edukasi Politik

Kamis, 30 November 2023 | 16:16 WIB
Ganjar Sebut Anak Muda Hari Ini Tersinggung Diberi Gimmick: Yang Diperlukan Edukasi Politik
Calon presiden RI nomor urut 3, Ganjar Pranowo. (Suara.com/Bagaskara)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Calon presiden (capres) nomor urut 3, Ganjar Pranowo menilai anak-anak muda perlu diberikan pencerdasan edukasi politik dalam Pilpres 2024.

Menurut Mantan Gubernur Jawa Tengah (Jateng) itu, anak-anak muda justru tersinggung bila hanya ditawarkan gimmick-gimmick politik.

"Saya menghormati gimmick orang, tapi hari ini anak-anak muda mesti diedukasi," kata Ganjar ditemui usai hadiri dialog bersam PWI di Gedung Dewan Pers, Jakarta Pusat, Kamis (30/11/2023).

Ia kemudian mengutip isi buku karangan Okky Madasari yang menyatakan anak muda tersinggung bila diberikan gimmick politik, dan perlu dicerdaskan dengan edukasi politik.

Baca Juga: Ganjar Pranowo: Apakah Pemerintah Ini Koruptif? Iya!

"Saya baca siapa, Mba Okky Madasari, dia menyampaikan kami anak muda tersinggung kalau sekadar dikasih gimmick, maka perlu pencerdasan edukasi politik," tuturnya.

Lebih lanjut, ia mengaku banyak bertemu anak muda yang menyatakan tidak suka dengan gimmick politik. Maka yang perlu dijelaskan adalah program apa yang ditawarkan.

"Ketika saya ketemu anak muda, tidak semua anak muda suka gimik kok, mereka pingin ekonomi kreatif yang saya punyai anda bisa fasilitasi gak ya apakah anda kemudian bisa hadirkan creative hub untuk saya apa enggak ya, apakah IP yang saya miliki bisa dijaminkan bank, itu anak muda jadi boleh pakai gimmick tapi jangan menghilangkan substansi," katanya.

Sebelumnya, sejumlah elite parpol menyoroti gimmick politik yang muncul beberapa waktu belakangan. Gimmick politik tersebut kemudian mengarah kepada salah satu pasangan capres-cawapres, Prabowo-Ganjar.

Menanggapi hal tersebut, Sekretaris Partai Gerindra Ahmad Muzani mengatakan istilah gemoy dan santuy yang disematkan kepada pasangan calon nomor urut 2, Prabowo-Gibran merupakan kreasi dan inovasi di ruang politik Indonesia yang menyesuaikan perkembangan zaman.

Baca Juga: Sebut Pemilih Pemula Lebih Suka Gimik, Ganjar Risau: Jika Pemimpin Baru Punya Visi Beda dari Konstitusi Bisa Bengkok

"Maka Pak Prabowo yang posisinya seperti itu dikemas menjadi gemoy. Tapi kreativitas yang menjadi gemes kepada Prabowo akhirnya menimbulkan efek positif di kalangan milenial dan Gen Z," kata Muzani saat menghadiri konsolidasi kader Gerindra Kota Bogor, Selasa (29/11/2023).

Muzani mengatakan pihaknya tenang-tenang saja dalam menghadapi kritik, hujatan, hoaks, dan fitnah yang dialamatkan kepada Prabowo-Gibran.

Termasuk dalam menghadapi penilaian bahwa istilah gemoy dan santuy yang dianggap sebagai sebuah cara menghilangkan substansi demokrasi dan tidak menawarkan gagasan ide dalam demokrasi.

"Substansi demokrasi adalah kemampuan kita meyakinkan pemilih agar rakyat tertarik terhadap apa yang mereka harapkan. Gemoy atau gimmick bukan sesuatu yang melanggar prinsip demokrasi karena rakyat pada akhirnya akan menentukan pilihannya di kotak suara," ujar Muzani.

Menurut Muzani, pihak-pihak yang menyerang Prabowo-Gibran karena kegandrungan milenial atas gemoy itu disebabkan karena pihak terkait tidak memiliki kemampuan untuk mengisi ruang kreativitas dan inovasi dalam berpolitik.

"Jangan serang kami ketika kreativitas dan inovasi yang kita lakukan dengan santuy, dengan gemoy dianggap menghilangkan substansi demokrasi. Ini situasi yang kita hadapi hari ini dan saya berharpa semua kader Gerindra tenang-tenang saja, santai-santai saja, senyumin saja," katanya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI