Suara.com - Calon wakil presiden nomor urut 1 sekaligus Ketum PKB, Muhaimin Iskandar atau Cak Imin yang sempat menyebut Indonesia dalam ancaman kehancuran bila pihaknya tidak menang di Pemilu 2024. Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo-Gibran memberi tanggapan.
Wakil Komandan Bravo TKN Prabowo-Gibran, Cheryl Anelia Tanzil mempertanyakan apa maksud dari argumentasi Cak Imin tersebut.
"Mungkin lebih tepat ditanyakan ke paslon nomor urut 1, alasan argumentasi itu apa?" kata Cheryl kepada wartawan, Kamis (30/11/2023).
![Pasangan Cawapres dan Cawapres nomor urut 1 Anies Baswedan (kiri) dan Muhaimin Iskandar (kanan) saat hadir dalam Deklarasi Kampanye Pemilu Damai 2024 di KPU, Jakarta, Senin (27/11/2023). [Suara.com/Alfian Winanto]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2023/11/27/76235-anies-baswedan-dan-muhaimin-iskandar-anies-cak-imin.jpg)
Cheryl berujar TKN Prabowo-Gibran justru melihat Indonesia sangat potensial menyongsong masa depan. Ia merasa bersemangat dan optimis bahwa bangsa Indonesia punya potensi masuk dalam 5 besar ekonomi dunia.
Ia menegaskan TKN Prabowo-Gibran akan terus mengkampanyekan visi misi dengan nada optimis, positif, riang gembira untuk mengajak seluruh rakyat untuk sama-sama mewujudkan kejayaan Indonedia.
"Kita enggak mau menakut-nakuti rakyat. Rakyat Indonesia sudah pintar dan mereka akan memilih dari visi misi yang dirasa paling masuk akal dan sesuai dengan kebutuhan mereka," kata Cheryl.
Sementara itu, Komandan Fanta TKN Prabowo-Gibran, Arief Rosyid mengatakan Presiden Jokowi dengan luar biasa telah meletakkan pijakan menjadi Indonesia Maju. Pijakan itu melalui pembangunan pemerataan infrastruktur baik di Jawa dan di luar Jawa.
Hal lainnya yang perlahan dibangun, semisal gelaran event bertaraf internasional, hilirisasi dan program lain.
"Orang muda juga telah dilibatkan dengan sangat strategis di kepemimpinan Presiden Jokowi sehingga berbagai inovasi berjalan dengan baik," kata Arief.

Arief berujar Pilpres 2024 adalah momentum melanjutkan dan menyempurnakan apa yang telah di bangun oleh Jokowi.