Muncul Isu Peretasan Data DPT Pemilu 2024, KPU Klaim Belum Pernah Alami Kebocoran Data

Kamis, 30 November 2023 | 07:45 WIB
Muncul Isu Peretasan Data DPT Pemilu 2024, KPU Klaim Belum Pernah Alami Kebocoran Data
Anggota KPU Idham Holik. [Suara.com/Dea]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Komisi Pemilihan Umum mengklaim belum pernah mengalami kebocoran data daftar pemilih tetap atau DPT Pemilu. Anggota KPU Idham Holik merujuk pada aksi peretas Bjorka yang sempat menjadi sorotan karena mengaku bisa membobol data KPU, tetapi disebutnya tidak terbukti ada kebocoran.

“Waktu dulu kasus di Bjorka, KPU ramai dibicarakan bahwa data KPU bocor, data pemilih KPU bocor tapi ternyata enggak dan data yang dipublikasi atau di tampilkan oleh Bjorka dalam black market tersebut, itu bukan format susunan untuk DPT 2024 ataupun DPT 2019. Jadi komponen datanya berbeda,” kata Idham kepada wartawan, Rabu (29/11/2023).

Untuk itu, Idham menegaskan bahwa KPU belum pernah kebobolan data DPT Pemilu 2024.

"Jadi, kalau ada komentar KPU datanya pernah bocor, saya pikir enggak tepat," tegas Idham.

Baca Juga: Belum Dapat Izin Dirikan TPS Di Hong Kong Dan Makau, KPU Koordinasi Dengan Kemenlu

Mengenai dugaan bocornya data DPT Pemilu 2024 oleh perteas bernama Jimbo baru-baru ini, Idham menegaskan KPU sedang melakukan digital tracing terhadap data yang diungkap Jimbo.

“Divisi Data dan Informasi KPU sudah berkoordinasi dengan BSSN dan Mabes Polri terkait dengan hal tersebut dan saat ini juga Divisi Data dan Informasi KPU sedang melakukan pengecekan data bersama BSSN, sedang melakukan digital tracing terhadap Informasi yang disampaikan tersebut,” tuturnya.

Sebelumnya, Ketua Divisi Data dan Informasi KPU Betty Epsilon Idroos mengatakan pihaknya sudah mengetahui perihal kabar adanya peretas yang diduga menjual data 252 juta masyarakat dari KPU.

Menurut Betty, KPU tengah berkoordinasi dengan sejumlah pihak untuk memastikan kebenaran data yang diduga bocor.

"Sekarang lagi kami minta bantuan dari satgas cyber, sekarang yang bekerja BSSN, BIN, dengan Mabes (Polri)," kata Betty di Kantor KPU, Jakarta Pusat, Selasa (28/11/2023).

Baca Juga: Buntut Gibran Jadi Cawapres, KPU Digugat Dalam 9 Perkara

Dia menjelaskan koordinasi ini dilakukan guna mengonfirmasi data tersebut merupakan data pemilih yang ada di KPU atau bukan.

Diketahui, akun X @p4c3n0g3 membeberkan adanya threat actor bernama Jimbo menjual data-data dari KPU. Jimbo diketahui membagikan 500 data contoh yang dia retas ke situs BreachForums yang biasa digunakan untuk menjual hasil retasan.

Dalam forum tersebut, ada 252 juta data yang diretas Jimbo tetapi terdapat beberapa duplikasi. Setelah dilakukan penyaringan, terdapat 204.807.203 data unik.

Adapun data yang didapatkan oleh Jimbo berupa NIK, nomor KK, nomor KTP, nomor Parpor, dan data pribadi lainnya. Data tersebut dijual dengan harga 74000 USD atau hampir Rp 1,2 miliar.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI