Suara.com - Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarnoputri, memberikan pernyataan pedas yang menyebut penguasa di era sekarang mirip dengan era kelam Indonesia. Secara gamblang, Megawati sebut penguasa kaya Orba dalam Rapat Koordinasi Nasional Relawan Ganjar-Mahfud di JI-Expo Kemayoran.
Pernyataan ini sendiri muncul ditengarai karena rasa jengkel yang dimiliki sosok pembesar PDIP pada Presiden Joko Widodo, atas manuver yang dilakukan belakangan ini. Namun yang perlu diingat, penguasa saat ini juga merupakan ‘anak’ demokrasi yang dilahirkan dari rahim PDIP.
Penguasa di Pemerintahan Saat Ini
Presiden Joko Widodo merupakan anggota partai dari PDIP, yang diusung sejak lama. Pada pilpres tahun 2014 lalu, ia memenangkan kontestasi tersebut dengan angka yang meyakinkan. Hal ini kembali diulang pada pilpres tahun 2019 silam, yang masa jabatannya akan berakhir pada 2024 mendatang.
Baca Juga: Momen Lucu Pelatih Red Sparks 'Kacangin' Megawati Hangestri Cs, Hasilnya Justru Menang
Meski dikatakan penguasa sekarang seperti Orde Baru, namun PDIP hendaknya juga harus menyadari bahwa komposisi anggota DPR RI yang saat ini menjabat juga didominasi oleh partai berlambang banteng tersebut.
Secara praktis, penguasa yang disebut juga bisa jadi termasuk sebagian besar anggota DPR RI, yang notabene sebagai wakil rakyat yang turut memiliki porsi dalam mengambil keputusan mengenai hajat hidup orang banyak.
Hasil dari pemilihan legislatif di tahun 2019 menyatakan bahwa PDIP memiliki sebanyak 128 kursi, disusul oleh Golkar sebanyak 85 kursi, Gerindra 78 kursi, Nasdem 59 kursi, PKB 58 kursi, Demokrat 54 kursi, PKS, PAN, PPP, berturut-turut sebanyak 50, 44, dan 19 kursi.
Jadi dapat diketahui bukan bagaimana pengambil suara terbanyak di kursi anggota dewan?
Tidak Hanya Anggota DPR RI, Tapi Juga Menteri
Baca Juga: Jokowi Respons Tudingan Megawati Yang Sebut Penguasa Mirip Orba
Tidak hanya menduduki mayoritas anggota dewan, kader PDIP juga menduduki berbagai kursi menteri strategis di pemerintahan Presiden Joko Widodo. Daftarnya adalah sebagai berikut.
1. Tri Rismaharini, menjabat sebagai Menteri Sosial
2. Yasonna Laoly, menjabat sebagai Menteri Hukum dan HAM
3. Teten Masduki, menjabat sebagai Menteri Koperasi dan UMKM
4. Azwar Anas, menjabat sebagai Menteri PAN-RB
5. Bintang Puspayoga, menjabat sebagai Menteri PPPA
6. Basuki Hadimuljono, menjabat sebagai Menteri PUPR
Dengan enam menteri yang menduduki posisi strategis, maka signifikansi partai ini di dalam pemerintahan Indonesia jelas sangat kuat secara konstitusional bukan?
Kontributor : I Made Rendika Ardian