Data Pemilih di KPU Diduga Diretas, Mahfud Ogah Buru-buru Bicara Potensi Kecurangan Pemilu: Belum Sejauh Itu

Rabu, 29 November 2023 | 15:01 WIB
Data Pemilih di KPU Diduga Diretas, Mahfud Ogah Buru-buru Bicara Potensi Kecurangan Pemilu: Belum Sejauh Itu
Data Pemilih di KPU Diduga Diretas, Mahfud Ogah Buru-buru Bicara Potensi Kecurangan Pemilu: Belum Sejauh Itu. (Suara.com/Fakhri)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Calon wakil presiden RI nomor urut 3, Mahfud MD belum mau bicara terlalu jauh, terlebih bicara mengkaitkan dugaan kebocoran data pemilih di Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI dengan potensi kecurangan di Pemilu 2024

Mahfud juga belum melihat apakah adanya kebocoran data ini akan mengganggu terhadap proses penyelenggaraan Pemilu atau tidak. 

"Saya belum sejauh itu, saya tidak tahu peretasan itu apa akan bisa mengganggu proses proses berikutnya itu kan data ya baru data," kata Mahfud di Kawasan Tangerang, Rabu (29/11/2023). 

Menko Polhukam itu pun berharap agar KPU RI kembali mengonsolidasikan data-data pasca adanya kejadian tersebut. 

Calon presiden dan calon wakil presiden Ganjar Pranowo dan Mahfud MD menunjukkan nomor 3 hasil undian pada Rapat Pleno Terbuka Pengundian dan Penetapan Nomor Urut Pasangan Capres dan Cawapres Pemilu Tahun 2024 di Gedung KPU, Jakarta, Selasa (14/11/2023). [ANTARA FOTO/Galih Pradipta]
Calon presiden dan calon wakil presiden Ganjar Pranowo dan Mahfud MD menunjukkan nomor 3 hasil undian pada Rapat Pleno Terbuka Pengundian dan Penetapan Nomor Urut Pasangan Capres dan Cawapres Pemilu Tahun 2024 di Gedung KPU, Jakarta, Selasa (14/11/2023). [ANTARA FOTO/Galih Pradipta]

"Data mulai dari sekarang dikonsolidasi data lagi sehingga nanti ada akurasinya, masih cukup waktu menurut saya dan sesudah itu dibuat sistem yang tidak mudah dibobol lagi," tuturnya. 

Di sisi lain, Mahfud mengaku adanya kabar kebocoran data ini sangat mengagetkan dan sangat memprihatinkan. 

"Yang diretas itu sangat mengagetkan dan tentu itu memprihatinkan, saya berharap agar KPU, pertama KPU sendiri harus membuat sistem kontrol yang bisa menghalangi sumber-sumber terjadinya peretasan," pungkasnya. 

Data DPT Bocor 

Sebelumnya, Lembaga Riset Keamanan Siber Communication and Information System Security Research Center (CISSReC) menyoroti kabar bocornya 252 juta data pemilih dari Komisi Pemilihan Umum (KPU) yang dijual seorang peretas. Sebab, peretas diduga mampu mengubah hasil penghitungan suara di Pemilu 2024. 

Baca Juga: Diduga Dibobol Hacker, KPU: Banyak Pihak Punya Data DPT Pemilu 2024

Chairman CISSReC Pratama Persadha menjelaskan, peretas dengan nama Jimbo membagikan 500 data contoh yang dia retas ke situs BreachForums yang biasa digunakan untuk menjual hasil retasan. 

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI