Alasan Ganjar Awali Kampanye di Papua, Yenny Wahid: Pemerintah ke Depan Utamakan Dialog

Selasa, 28 November 2023 | 16:46 WIB
Alasan Ganjar Awali Kampanye di Papua, Yenny Wahid: Pemerintah ke Depan Utamakan Dialog
Dewan Penasihat Tim Pemenangan Nasional (TPN) Ganjar-Mahfud, Yenny Wahid. [Suara.com/Bagaskara]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Dewan Penasihat Tim Pemenangan Nasional (TPN) Ganjar-Mahfud, Yenny Wahid mengungkapkan alasan Ganjar Pranowo memulai kampanye hari pertama di Papua. Calon presiden nomor urut 3 itu ingin menyampaikan pesan terkait persoalan Papua dengan mengedepankan dialog dan partisipasi.

"Khusus pertanyaan tentang Papua sendiri, mas Ganjar ada di Papua. Strategi apa yang akan dilakukan ke depannya nanti yang jelas bahwa pemerintahan ke depan kita berharap bahwa akan lebih dialogis dan partisipatoris," kata Yenny ditemui di Gedung High End MNC, Jakarta, Selasa (28/11/2023).

Ia mengatakan, memang kekinian di Papua masih banyak terjadi permasalahan. Untuk itu, kata dia, diperlukan pendekatan yang merangkul bukan justru memukul.

"Jadi di Papua kita selama ini tahu bahwa masih banyak terjadi lingkaran kekerasan yang harus diputus. Ada pendekatan yang mengajak masyarakat untuk turut bersama sama berdialog untuk kebaikan semua," ujarnya.

Baca Juga: Hari Pertama Kampanye: Prabowo Ratas Bareng Jokowi di Istana Bogor, Gibran Terima Dubes UEA di Solo

Untuk itu, Yenny menyebut, Ganjar dalam kampanyenya di Papua mencoba memperkenalkan programnya terutama yang fokus terhadap kesehatan.

"Nah pak Ganjar tadi seperti kita saksikan dalam kampanye perdana yang dilakukan adalah memberikan penekanan pada aspek kesejahteraan, ingin membangun puskesmas, posko-posko kesehatan. Setiap kampung ada posko kesehatan karena kita sama sama tahu bahwa ini masalah yang paling mendasar yang dihadapi oleh banyak masyarakat kita di daerah pesisir, daerah pedalaman terutama pedalaman Papua," tuturnya.

"Saya sendiri sering ke Papua dan kita sama-sama tahu bahwa akses kepada posko kesehatan kepada layanan kesehatan masih sangat minim," sambungnya.

Untuk itu, ia menegaskan, jika pihaknya dalam menangani persoalan di Papua ini ingin mengedepankan dialog dan partisipasi.

"Ini jadi fokus utama dari Ganjar-Mahfud strategi ke depan adalah peningkatan kepada dialog partisipasi masyarakat dan ketiga aspek kesejahteraan," katanya.

Baca Juga: Ada yang Tidak Adil, Anies: Kredit Kendaraan Luar Biasa Mudah, kalau Beli Rumah Sulit

Ganjar di Papua

Calon presiden RI nomor urut 3, Ganjar Pranowo, membeberkan program yang ditawarkannya jika terpilih menjadi presiden di Pilpres 2024. Hal itu disampaikan Ganjar saat melakukan kampanye di hari pertama di salah satu desa di Merauke, Papua, Selasa (28/11).

Ganjar mempromosikan program unggulan 1 Desa, 1 Faskes, 1 Nakes. Ia pun mengungkapkan, alasannya memilih untuk memulai kampanye dari sebuah desa di ujung timur Indonesia karena ingin menyampaikan pesan kuat tentang komitmen pasangan capres-cawapres Ganjar-Mahfud untuk mendahulukan desa dalam pembangunan.

Hal itu tidak terlepas dari latar belakang pasangan capres-cawapres ini yang sama-sama wong deso alias dibesarkan di desa.

"Kita akan membangun dari desa. Kalau Indonesia mau dibangun jadi lebih baik, desa-desanya harus menjadi lebih baik terlebih dahulu," kata Ganjar dalam keterangannya, Selasa.

Ia menjelaskan, program unggulan 1 Desa, 1 Faskes, 1 Nakes bertujuan untuk menyehatkan warga desa. Itu sebabnya, Ganjar-Mahfud ingin setiap desa memiliki 1 fasilitas kesehatan (faskes) yang memadai, serta minimal 1 tenaga kesehatan (nakes) yang mumpuni.

Menurutnya, masyarakat memang mendambakan layanan kesehatan yang dekat, cepat, murah dan baik. Untuk itu, Program 1 Desa, 1 Faskes, dan 1 Nakes akan didahulukan di desa-desa tertinggal, terdepan dan terluar (3T).

"Program 1 desa, 1 faskes, 1 nakes ini khususnya di daerah 3T (Tertinggal, Terdepan dan Terluar) seperti di Merauke," ungkapnya.

Lebih lanjut, ia menyampaikan, sakit menjadi kekhawatiran utama masyarakat Indonesia, baik di kota maupun di desa. Pasalnya, anggota keluarga yang sakit menjadi tidak produktif. Di sisi lain, anggota keluarga yang tidak sakit ikut tidak produktif karena harus merawat yang sakit.

Maka idealnya, di setiap desa ada 1 fasilitas kesehatan yang layak dan minimal satu orang tenaga kesehatan profesional. Dengan demikian, menurut Ganjar masyarakat desa bisa menjadi lebih sehat, semakin produktif, dan akhirnya lebih sejahtera.

"Program ini adalah bagian dari komitmen Ganjar-Mahfud untuk membangun sumberdaya manusia desa," pungkasnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI