PKS Tolak IKN Pindah, PKB: Hari Ini Jakarta Tetap Ibu Kota, Belum Ada Surat Pemindahan

Senin, 27 November 2023 | 16:41 WIB
PKS Tolak IKN Pindah, PKB: Hari Ini Jakarta Tetap Ibu Kota, Belum Ada Surat Pemindahan
Wakil Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Jazilul Fawaid. (Suara.com/Faqih)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Wakil Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Jazilul Fawaid menyatakan partainya mendukung implementasi Undang-Undang Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara.

Namun, Jazilul mengatakan pemindahan IKN harus juga menimbang kondisi ekonomi masyarakat.

"Sikapnya ketika undang-undang diputuskan. PKB setuju tapi kan hari ini keadaan hari ini secara etis karena masyarakat lagi kesulitan masa kita bangun istana," kata Jazilul kepada wartawan di Hotel Grand Sahid, Jakarta Pusat, Senin (27/11/2023).

Jazilul menyampaikan, Jakarta masih ditetapkan sebagai Ibu Kota Negara sampai saat ini. Ia menyebut belum ada surat terkait pemindahan IKN.

Baca Juga: PKS Ingin Ibu Kota Tetap Di Jakarta, Begini Respons Gibran

"Ya memang sampai hari ini Jakarta tetap Ibu Kota. Kalau hari ini Jakarta tetap Ibu Kota, belum ada surat pemindahan segala macam," ucap Jazilul.

Lebih lanjut, Jazilul mengatakan PKB tak masalah berbeda sikap dengan PKS terkait IKN, meski kedua partai itu berada dalam satu koalisi.

"Ya itu sikap PKS dari awal kita hormati," ungkap dia.

Sebelumya diberitakan, PKS menolak pemindahan Ibu Kota dari DKI Jakarta ke IKN Nusantara di Kalimantan Timur (Kaltim).

Presiden PKS Ahmad Syaikhu menegaskan pihaknya tetap ingin mempertahankan status ibu kota di Jakarta.

Baca Juga: Beda dengan Anies Baswedan, Ganjar Tegaskan Proyek IKN dalam UU No 3 Tahun 2022

Gagasan tersebut disampaikan dalam sambutannya di acara Kick Off Kampanye Nasional PKS. Terpisah, selesai acara ia menegaskan gagasannya tersebut.

"Ya memang apa yang tadi disampaikan pertama adalah terkait dengan IKN ya, kita berharap bahwa kalau Allah takdirkan PKS menang, maka kita akan menginisiasi bahwa ibu kota negara tetap di Jakarta," tutur Syaikhu.

Sementara itu mengenai pembangunan yang kadung berjalan di IKN, Syaikhu memastikan tidak akan menyetop. Nantinya pembangunan akan berlanjut, hanya saja setelah selesai fungsinya akan dialihkan.

Bukan lagi sebagai ibu kota, kawasan IKN itu akan dijadikan sebagai pusat pertumbuhan ekonomi.

"Lalu bagaimana dengan yang sekarang sudah dibangun di Kalimantan? Tetap, di ibu kota nusantara itu akan tetap kita jadikan pusat pertumbuhan ekonomi. Tentu kita dengan konsep green economy karena memang di sana adalah paru-paru Indoensia dan diakui sebagai paru-paru dunia," katanya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI