Suara.com - Partai Keadilan Sejahtera (PKS) memandang gimik gemoy dan santuy yang digunakan pasangan capres dan cawapres tidak sehat. Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo-Gibran lantas memberi tanggapan.
Diketahui, pendukung Prabowo-Gibran kekinian memang kerap menggunakan istilah gemoy untuk sosok Prabowo.
Menanggapi sorotan dari PKS, Ketua TKN Prabowo-Gibran, Rosan Roeslani tidak mengambil pusing. Ia tidak mempermasalahkan penilaian dari PKS.
"Ya kalau kami kan orang ada pandangan lain ya monggo saja silakan, negara demokrasi ya kan, silakan saja," kata Rosan di Sekretariat TKN Pemilih Muda Prabowo-Gibran di Menteng, Jakarta Pusat, Minggu (26/11/2023).
Rosan lantas menegaskan arahan dari Prabowo-Gibran selaku calon presiden dam calon wakil presiden. Ia berujar arahan Prabowo ialah untuk menebarkan suasana positif, bukan justru sebaliknya.
"Sudah jelas arahan dri beliau, selalu sebarkan positif tone positif, aura yang positif, transparansi, keterbukaan. Ketiga fokus kepada anak muda. Itu yang kita sampaikan," ujar Rosan.
"Makanya kalau dilihat dari kami, dari dulu, sekarang dan saya yakinkan ke depannya kita tidak akan memberikan sesuatu yang akan yang hoaks, black campaign, atau menjelekkan paslon lain. Bisa saya guarantee itu tidak akan keluar dari TKN," sambungnya.
Rosan mengakui, guna menyampaikan gagasan Prabowo-Gibran kepada pemilih muda, terlebih dahulu TKN menarik perhatian mereka, salah satunya dengan istilah Gemoy. Meski begitu, ia menegaskan istilah gemoy berkembang secara organik.
"Bukan kami yang bikin ide gemoy, bukan. Ini tumbuh secara organik dari bawah dan ketertarikan anak muda itu. Itu kan dimulai dengan sesuatu yang memang awalnya menurut mereka menarik dan mengena di hati, kemudian mereka ingin mengetahui lebih banyak lagi program kita, sudah ada," tuturnya.
Baca Juga: Resmikan FantaHQ, TKN Prabowo-Gibran Optimis Raup Suara Pemilih Muda Buat Satu Putaran
PKS Soroti Gemoy