Suara.com - Pakar Telematika Roy Suryo ikut nimbrung mengomentari viralnya jadwal diskusi capres-cawapres 2024. Dalam jadwal itu, nama Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka memang menjadi sorotan karena sering tidak menghadiri diskusi terbuka jelang Pilpres 2024.
Sebelumnya, jadwal yang viral itu pertama kali dikomentari dengan pedas oleh pegiat media sosial Dokter Tifa. Kini giliran Roy Suryo yang menyoroti minimnya daftar hadir Prabowo dan Gibran dalam diskusi capres-cawapres 2024 di berbagai wilayah Indonesia.
Menurutnya, Prabowo dan Gibran seharusnya bisa menghomati rakyat dengan sering menghadiri diskusi terbuka. Apalagi, lanjut Roy Suryo, diskusi tersebut sangat penting bagi masyarakat agar bisa mengetahui kualitas capres dan cawapres 2024.
"Salah satu cara untuk menghormati antar sesama manusia adalah dengan menghadiri undangannya," kata mantan Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) ini, seperti dikutip pada Minggu (26/11/2023).
Baca Juga: Strategi Kang Emil Menangkan Prabowo-Gibran Di Jabar, Cara Murah Tapi Butuh Upaya Ekstra
"Apalagi kalau acara tersebut bermanfaat bagi masyarakat untuk mengetahui isi kepala (capres-cawapres), apakah benar-benar berisi otak atau hanya kopong belaka. Daftar ini adalah bukti otentiknya. Awokwokwok. Ambyar," tandas Roy Suryo.
Sebagai informasi, pasangan Prabowo dan Gibran terlihat tidak menghadiri 10 diskusi terbuka capres-cawapres 2024 dalam jadwal viral tersebut. Dari 19 acara, keduanya hanya menghadiri 8 acara, sedangkan satu acara lain hanya dihadiri Prabowo tanpa Gibran.
Hal itu berbanding terbalik dari dua lawannya, yakni pasangan Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar (Cak Imin) dan Ganjar Pranowo-Mahfud MD. Baik Anies-Cak Imin dan Ganjar-Mahfud terpantau hanya sekali tidak menghadiri diskusi terbuka, dan 18 kali menghadirinya.
"Pantas ada tagar #PrabowoGibranTakutDebat. Soalnya (katanya) 'lulusan' Bradford cabang Singapore, lha kok hadir debat saja ketakutan? Awokwokwok," sentil Roy Suryo dalam cuitannya yang lain.
Sindiran menohok Roy Suryo yang dialamatkan ke anak Presiden Jokowi itu ramai diamini warganet. Tak sedikit yang setuju dan mengkritisi sosok Gibran karena jarang melakukan diskusi terbuka.
Baca Juga: Survei Terbaru LSN: Elektabilitas Prabowo-Gibran Unggul Jauh Dari 2 Pasangan Lain
"Kalau ini raport sekolah tinggal kelas nih paslon 2. Kalau gak hadir paling dijawab alasannya awokwokwok atau biar rakyat yang menilai. Padahal yang mengundang dan menyimak adalah rakyat juga. Mau heran tapi ya segitu intelektualitasnya," kritik warganet.
"Rasa percaya diri muncul karena kesadaran diri atas kemampuan. Jadi kalau rasa percaya diri tidak ada maka sebenarnya kemampuan itu juga tidak ada. Lalu apakah masih mau mempercayakan sesuatu pada yang bahkan dirinya pun merasa tidak mampu? Kan konyol," komentar warganet.
"Jangan-jangan yang banyak gak hadirnya emang gak punya visi misi yang jelas kecuali makan gratis dan minum susu," sindir warganet.
"Kalau acara adu ide dan gagasan ndak bakal hadir, tapi kalau acara dukungan dan relawan wow pasti hadir. Ingat acara APDESI se indonesia!" tambah yang lain.