Suara.com - Sindiran dan nyinyiran yang disampaikan kepada putra bungsu Presiden Joko Widodo atau Jokowi, Kaesang Pangarep terus menerus terjadi, terutama saat dirinya resmi menjabat Partai Solidaritas Indonesia (PSI) beberapa waktu lalu.
Kaesang kemudian membuat pernyataan di hadapan perwakilan pemuda dan mahasiswa di Sorong, Papua Barat. Ia menyatakan dirinya merupakan produk instan politik.
"Saya instan nggak? Instan, saya harus akui saya sendiri juga sama, tetapi saya mau membela diri, mau bagaimana pun di media, susah. Tetapi di satu sisi, saya ini sudah terpapar dengan dunia politik sejak 2005," katanya seperti dikutip Antara pada Sabtu (25/11/2023).
Kaesang melanjutkan, memang terlihat 'instan'. Namun, ia mengemukakan, sebenarnya mempelajari politik dari sang ayah yang sudah mengikuti kontestasi politik dari tingkat kota hingga nasional.
Baca Juga: Jelang Masa Kampanye, Kaesang Arahkan Caleg PSI Gunakan Cara Tradisional
"Kalau istilahnya dalam dunia kerja, saya seperti on job training," ucap Kaesang.
Sedangkan dalam prosesnya bergabung dengan PSI, Kaesang mengaku telah berproses cukup lama. Dia menyebut keputusannya masuk sebagai kader PSI pada 23 September 2023, dan dua hari kemudian terpilih sebagai ketua umum.
Lantaran itu, Kaesang mengaku tidak ambil pusing karena dicap banyak orang sebagai produk politik instan. Dia mengaku lebih fokus untuk bekerja untuk partai, termasuk mengubah gaya berpolitik kader-kader PSI.
"PSI yang dulu bisa dilihat, isinya striker semua istilahnya. Ingat nggak, PSI dari 2014 didirikan isinya ribut terus, nyerang sana-nyerang sini,” kata Kaesang.
Namun menurut Kaesang, gaya berpolitik demikian perlu diubah.
Baca Juga: Tren Elektabilitas PSI Mulai On The Track Sejak Dipimpin Kaesang, PDIP Malah Menurun
"Dengan saya menjadi ketua umum, saya mau gaya yang berbeda. Gaya berpolitik yang santai. Kita nggak perlu cari musuh, karena 1.000 teman itu kurang, satu musuh itu kebanyakan," katanya.
Kaesang, dalam beberapa kesempatan termasuk saat konsolidasi kader-kader PSI di daerah, kerap mengingatkan anggota partai-nya agar menjunjung tinggi politik yang santun.
"Tetap kita menjunjung tinggi politik yang santai, politik yang santun, tidak mencela orang lain, tidak nyinyir ke orang lain, turun ke masyarakat, sosialisasi langsung ke masyarakat," ujarnya. (Antara)