Infografis
Suara.com - Wakil Ketua Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka, Raja Juli Antoni mengatakan keterlibatan aparat kepolisian dengan pemasangan baliho Prabowo-Gibran di Jember, Jawa Timur hanya gosip.
"Spanduk yang mana? Baliho yang mana? Kami kan enggak mau jadi gosip ya," kata Raja Juli di Basecamp DPP Partai Solidaritas Indonesia (PSI), Jakarta Pusat, Jumat (24/11/2023).
Dia mengatakan pihaknya mendukung jika Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) benar-benar mengusut dugaan keterlibatan polisi dalam pemasangan baliho tersebut.
"Usut coba usut kalau benar biar enggak jadi gosip. Lapor Bawaslu, kasih tahu tempatnya, berapa banyak yang masang, siapa yang masang," ujar Sekretaris Jenderal PSI itu.
![Ketum PSI Kaesang Pangarep bersama Sekjen Raja Juli Antoni di kantor DPP PSI, Jakarta Pusat, Selasa (3/10/2023). [Suara.com/Rakha]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2023/10/03/39932-ketum-psi-kaesang-pangarep-bersama-sekjen-raja-juli-antoni.jpg)
Menurut dia, sudah banyak adanya tuduhan intervensi dari pihak-pihak tertentu yang hanya menjadi gosip.
"Sering kali (disebut) intervensi-intervensi, apa itu intervensi yang mana? Mana buktinya. Kalau ada, ya sudah. Iya enggak sih? Bikin gosip aja nih," tandas Raja Juli.
Dugaan Aparat Pasang Baliho Prabowo
Sebelumnya, Ketua Bawaslu Rahmat Bagja mengatakan pihaknya belum mendapatkan bukti soal keterlibatan aparat keamanan dalam pemasangan baliho partai politik dengan gambar Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka di Jember, Jawa Timur.
Dia menjelaskan pihaknya telah meminta Bawaslu Jember untuk menginvestigasi dugaan keterlibatan aparat kepolisian dalam pemasangan baliho tersebut.
Baca Juga: Baliho Kaesang Bertebaran di Berbagai Sudut Kota, Ini Alasan Satpol PP DKI Tak Kunjung Menurunkan
Namun, kata Bagja, hingga saat ini pihaknya belum menerima laporan hasil pengawasan (LPH) dari Bawaslu Jember.
