Suara.com - Lembaga Survei Polling Institute menyoroti kenaikan elektabilitas Partai Solidaritas Indonesia (PSI) tiga bulan menjelang Pemilu 2024. Bahkan, kini PSI menjadi ancaman serius bagi partai dengan suara kecil alias partai gurem.
Berdasarkan hasil jajak pendapat Polling Institute soal elektabilitas, PSI disebut mendapatkan suara 2,3 persen bila Pemilu digelar hari ini.
"Ada peningkatan (elektabilitas PSI) dari 1,6 persen jadi 2,3 persen," ujar Peneliti Polling Institute Kennedy Muslim saat memaparkan hasil survei bertajuk ‘Dinamika Elektoral Terkini: Mungkinkah Pilpres 2024 Satu Putaran?’ secara virtual, Kamis (23/11/2023).
Ia menyebut, elektabilitas PSI naik karena efek dari terpilihnya Kaesang Pangarep sebagai ketua umum. Selain itu, masifnya sosialisasi juga berdampak positif terhadap dukungan masyarakat untuk PSI.
Baca Juga: Kenalkan Diri Sebagai Ketum PSI saat Sungkem ke Megawati, Kaesang: Semuanya Baik
Kebanyakan, pemilih PSI beralasan mendukung partai berlambang mawar itu karena karena mendukung kebijakan partai. Angkanya mencapai 11 persen.
Alasan kedua karena terbiasa memilih partai tersebut, angkanya mencapai 5,7 persen. Ketiga, karena PSI mendukung calon presiden yang disukai, angkanya mencapai 4,5 persen.
Sementara dalam temuan Polling Institute, PDIP menjadi partai dengan dukungan tertinggi, yakni mencapai 21 persen.
Berikutnya disusul Partai Gerindra 18,6 persen, Golkar 8,9 persen, PKB 7 persen, lalu PKS, NasDem, Demokrat yang masing-masing 5,9 persen. Lalu PAN dengan 4 persen.
"Dibandingkan temuan sebelumnya, PDIP cenderung menurun semenjak Agustus, sementara Gerindra cenderung mengalami penguatan, dan partai lainnya cenderung stagnan dibanding Agustus," katanya.
Baca Juga: Elektabilitas PSI Meroket Berkat 'Boneka Teddy Bear' Kaesang
Survei Polling Institute dilakukan dalam rentang 15-17 November 2023, menempatkan 1.496 responden yang diwawancarai melalui sambungan telepon, dengan tingkat kepercayaan mencapai 95 persen.
Survei Pilpres
Sebelumnya, Polling Institute juga merilis hasil survei elektabilitas Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024. Hasilnya, pasangan nomor urut 2, Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka unggul jauh dari dua pesaingnya.
Kennedy menjelaskan, berdasarkan hasil survei, bila pilpres berlangsung sekarang, sebanyak 43,2 persen memilih Prabowo-Gibran. Setelah itu, pilihan masyarakat jatuh kepada Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar, baru Ganjar Pranowo-Mahfud MD.
"Pada simulasi 3 pasangan, tampak Prabowo-Gibran mengalami kenaikan dibanding awal Oktober menjadi 43,2 persen. Begitu juga Anies-Muhaimin menjadi 24,3 persen, sementara Ganjar-Mahfud mengalami penurunan menjadi 24,1 persen," ujarnya.
Pihaknya mencatat elektabilitas Prabowo-Gibran mengalami kenaikan yang cukup signifikan jika dibandingkan bulan lalu. Menurut Kennedy, akhir Oktober elektabilitas Prabowo-Gibran berada di angka 36,2 persen.
Memasuki pertengahan November, terjadi kenaikan elektabilitas Prabowo-Gibran menjadi 43,2 persen.
Sedangkan, pasangan Anies-Muhaimin juga mengalami kenaikan. Jika pada Oktober elektabilitasnya berada di angka 20,2 persen, kini menjadi 24,3 persen.
“Sebaliknya, ketika Prabowo-Gibran dan Anies-Muhaimin mengalami kenaikan, Ganjar-Mahfud justru menurun, dari 29 persen menjadi 24,1 persen,” pungkas Kennedy.