Tak Terima Cawapres Kakaknya Dikritik, Hashim: Gibran Pemberani, Bukan Bocil Ingusan, Apalagi Licik

Kamis, 23 November 2023 | 19:16 WIB
Tak Terima Cawapres Kakaknya Dikritik, Hashim: Gibran Pemberani, Bukan Bocil Ingusan, Apalagi Licik
Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra Hashim Djojohadikusumo di Rumah Pemenangan Relawan di bilangan Menteng, Jakarta Pusat, Kamis (23/11/2023). [Suara.com/Novian Ardiansyah]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra Hashim Djojohadikusomo menilai pilihan Prabowo Subianto yang memilih Gibran Rakabuming Raka menjadi calon wakil presiden (cawapres) sudah tepat. Prabowo dianggap memilih sosok anak muda yang pemberani dan matang.

Penilaian Hashim tersebut menjawab kritikan yang dialamatkan kepada Gibran. Banyak yang beranggapan anak sulung Presiden Joko Widodo dianggap terlalu dini untuk menjadi cawapres. Bahkan, Gibran dipandang masih terlalu bocah.

"Sebetulnya Mas Gibran anak mateng kok. Dia wali kota 2-3 tahun. Saya kira dia bukan ingusan, dia bukan bocil, apalagi licik ya. Bukan. Dia pemberani, pemberani," kata Hashim di Rumah Pemenangan Relawan di bilangan Menteng, Jakarta Pusat, Kamis (23/11/2023).

Menurut adik Prabowo tersebut, Gibran cukup matang, tidak terlalu muda seperti anggapan banyak pihak.

Baca Juga: Ogah Elektabilitasnya Disebut Kalah dari Anies, Ganjar Pamer Hasil Survei Internal

"Kita lihat ibu-ibu, Mas Gibran sebetulnya nggak terlalu muda. Dia 36 tahun," kata Hashim.

Alasan Prabowo Tetap Pilih Gibran

Sebelumnya, langkah Prabowo meminang Gibran menjadi calon wakil presiden disorot banyak pihak. Mulai dari kritikan soal dinasti politik hingga minimnya pengalaman Gibran. Menjawab sorotan itu, Prabowo ternyata memiliki pertimbangan lain.

Penilaian di mata Prabowo, lebih baik memilih tokoh muda dengan rekam jejak yang bersih ketimbang figur orang tua dengan rekam jejak sebaliknya.

Hal itu sebelumnya diungkapkan Hashim saat menjadi pembicara dalam acara Guyub Nasional di Jakarta Pusat, Rabu (15/11/2023).

Baca Juga: Survei IPO: Ganjar-Mahfud 28,3%, Prabowo-Gibran 37,5%, Anies-Muhaimin 34,1%

"Tanpa pengalaman bocil ingusan ini itu karbitan dan sebagainya, Pak Prabowo tahu nggak bilang apa? Lebih baik anak muda yang bersih daripada orang tua yang kotor dan koruptor," kata Hashim.

Hashim mengungkapkan pernyataan itu disampaikan langsung Prabowo kepada dirinya, juga kepada para kader Partai Gerindra.

"Dia bilang ke saya ya, 'Shim, lebih baik saya pilih anak muda, mungkin bocil, mungkin karbitan, mungkin ingusan, tetapi dia punya hati mulia dan bersih'," kata Hashim.

"Lebih baik, dia menjadi pemimpin nasional di masa depan daripada orang tua yang busuk dan koruptor. Itu dia bilang ke saya dan itu yang dia bilang ke kawan-kawan Gerindra dan sebagainya," kata Hashim.

Jawab Kritik Dinasti Politik

Sementara itu, perihal dinasti politik, Prabowo bukan tidak menyadarinya. Dikatakan Hashim, Prabowo menyadari bakal dikritik dengan narasi dinasti politik bila memilih Gibran menjadi pendampingnya.

"Dia sadar bahwa pasti akan dikritik dinasti politik," kata Hashim.

Hashim lantas menjawab perihal kritikan dinasti politik terhadap Prabowo. Ia mengaku muak akan kritikan yang dialamatkan kepada Prabowo tersebut.

"Oke maaf ya adik-adik. Saya muak dengan kritik-kritik dinasti politik yang menyerang Pak Jokowi itu siapa? Yang menyerang Pak Jokowi itu dinasti politik pertama di Indonesia sekarang ini. Saya kira kalian paham siapa ya. Bisa mengerti?" ujar Hashim.

"Dinasti politik pertama di Indonesia yang sekarang masih ada empat generasi itu yang kritik Pak Jokowi. Seharusnya mereka lihat cermin sendiri kalau dia mau kritik dia harus lihat diri sendiri," katanya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI