Suara.com - Capres Nomor urut 1, Anies Baswedan merasa beruntung karena pernah menghadapi dua krisis sewaktu masih menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta. Dua krisis yang dimaksud Anies adalah banjir ekstrem tahun 2020 dan pandemi Covid-19.
"Saya merasa beruntung ditakdirkan berada di dalam posisi menghadapi itu," kata Anies dalam paparannya di acara Rembuk Ide Transisi Energi Berkeadilan yang digelar oleh Habibicenter di Hotel Le Meridien, Jakarta Pusat, Kamis (23/11/2023).
Khusus pandemi Covid-19, Anies menyebut fenomena itu menjadi peringatan bagi para pembuat kebijakan dan kepala daerah untuk menggunakan ilmu pengetahuan untuk memecahkan suatu masalah.
"Terutama menarik pada Covid, karena covid ini wake up call, wake up call untuk apa? Untuk mengingatkan semu policy maker utk mempecayai ilmu pengetahuan dan teknologi," ucap Anies.
Baca Juga: Firli Bahuri jadi Tersangka Pemerasan SYL, Anies: Jadi Hikmah Bagi Semuanya
Anies menilai pandemi Covid-19 yang menerpa Indonesia beberapa waktu lalu menjadi momentum setiap kepala daerah untuk menunjukkan kepercayaannya menangani masalah berdasarkan ilmu pengetahuan.
"Karena krisis Covid itu menyadarkan begitu banyak orang siapa policy maker yang percaya kepada science dan siapa yang tidak mengunakan science dalam menghadapi krisisnya. Ini seluruh dunia, bukan hanya di Indonesia," ungkapnya.
Oleh sebab itu, Anies berpandangan kepala daerah atau pembuat kebijakan harus membuat aturan-aturan yang berdasarkan ilmu pengetahuan.
"Ini wake up call, karena itu ke depan kita harus percaya pada science sebagai rujukan utama pengambilan keputusan," imbuhnya.
Baca Juga: Ganjar Peluk Cium Anak Papua, Anies Temui Ribuan Warga Muhammadiyah