Ditanya Soal Penanganan Kemiskinan, Ganjar: Kalau Kita Mau Berantas, Datanya Harus Pasti

Kamis, 23 November 2023 | 13:12 WIB
Ditanya Soal Penanganan Kemiskinan, Ganjar: Kalau Kita Mau Berantas, Datanya Harus Pasti
Capres nomor urut 3, Ganjar Pranowo saat hadir dalam acara Dialog Terbuka Muhammadiyah Calon Pemimpin Bangsa di Universitas Muhammadiyah Jakarta, Tangerang Selatan, Kamis (23/11/2023). (Suara.com/Bagaskara)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Calon presiden (capres) dari nomor urut 3, Ganjar Pranowo berbicara soal penanganan kemiskinan yang terjadi Indonesia. Menurutnya, menangani masalah kemiskinan mudah dilakukan jika datanya tepat.

Hal itu disampaikan Ganjar saat hadir dalam acara Dialog Terbuka Muhammadiyah Calon Pemimpin Bangsa di Universitas Muhammadiyah Jakarta, Tangerang Selatan, Kamis (23/11/2023).

Awalnya Ganjar ditanya oleh salah satu panelis yang ada di dalam acara tersebut mengenai kemiskinan.

"Pak, penanganan kemiskinan itu yang penting satu datanya dulu," kata Ganjar.

Baca Juga: Soal Pose Salam Tiga Jari Ganjar Mirip Hunger Games, PPP: Tidak Ada Maksud untuk Mengkudeta Presiden

"'Pak Ganjar gak berhasil, mari kita hitung diperbandingkan dengan seluruh angka provinsi, Pak" dengan jumlah penduduk yang lebih besar berapa penurunan di antaranya," sambungnya.

Ia mengatakan, dalam memberantas kemiskinan datannya harus satu. Hal tersebut akan memudahkan untuk misalnya dalam memberikan bantuan terhadap orang-orang miskin di Indonesia.

"Kemiskinan ekstrem masuk desil 1, Pak kalau desil 1 kita mau berantas caranya yang tadi saya sampaikan, datanya harus pasti, orangnya pasti, dan ini diambil oleh negara. Mau pake BLT boleh, mau jaminan sesuatu boleh. Maka kalau data satu Indonesianya tepat Pak, maka sinkronisasi akan terjadi," tuturnya.

Ia lantas menceritakan saat dirinya masih menjabat sebagai Gubernur Jawa Tengah. Di mana dirinya membenahi data angka kemiskinan dari mulai kepala desa.

"Satu ketika terjadi "ahh ckk Pak Ganjar juga sudah gak bisa" betul, maka pada saat itu saya sampaikan kepada pusat, pada rapat dengan Wapres semuanya, "Pak kalau datanya begini gak beres Pak, boleh gak data saya ambil alih" "Ohh tidak bisa"," tuturnya.

Baca Juga: Tiga Eks Pimpinan KPK Gabung Timnas AMIN, Anies: Orang-orang yang Ingin Perubahan untuk Indonesia

"Maka permintaan perbaikan data angka kemiskinan Pak, dikoreksi, diminta kades memperbaiki, diberikan pada kabupaten, kami verfak (verifikasi faktual), dan diberikan kepada pusat. Apa yang akan terjadi Pak? bantuan berikutnya kembali kepada data awal," sambungnya.

Selain itu, kata dia, persoalan kemiskinan juga bukan hanya ditangani dengan bantuan. Tapi juga dengan menyiapkan fasilitas umum seperti sekolah gratis bagi warga miskin.

"Kami bangun sekolah namanya SMK Jateng Pak hanya untuk orang miskin. Tiga tahun kami investasi untuk mereka, tahun keempat sudah panen Pak dan mereka menjadi tulang punggung keluarga, pendidikan," ujarnya.

Untuk itu, ia pun sesumbar jika diberikan kepercayaan memimpin sebagai Presiden dengan Mahfud MD sebagai wakilnya, maka permasalahan kemiskinan akan ditangani.

"Pak kalau datanya diberikan kepada kita Pak, itu kita eksekusi semua Pak. Presiden punya kekuatan yang jauh lebih besar untuk mengorganize ini Pak, jauh lebih besar," terangnya.

"Ada satu provinsi tetangga saya waktu dibandingkan, lho ini kok malah nambah hehe. Duitnya lebih banyak, penduduknya lebih dikit, malah nambah Pak. Kalau berkenan nanti data detailnya saya kasih Pak, kalau berkenanan," pungkasnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI