Suara.com - Juru Bicara Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo-Gibran, Cheryl Anelia Tanzil menilai konsep dan gaya politik yang dilakukan Prabowo-Gibran sudah berada di jalur yang benar.
Penilaian itu disampaikannya berdasarkan sentimen positif elektabilitas Prabowo-Gibran dalam hasil survei terbaru LSI Denny JA.
Menurutnya hasil survei itu bisa menjadi bukti rakyat memang menginginkan Pemilu yang riang gembira, sebagaimana yang dijalankan Prabowo-Gibran.
"Ini menjadi bukti bahwa gaya kampanye yang mengedepankan politik merangkul serta riang gembira mendapatkan tempat di hati masyarakat," kata Cheryl kepada wartawan, Selasa (21/11/2023).
Baca Juga: Taktik Cerdik Kubu Prabowo-Gibran di Balik Acara Kumpul 15 Ribu Kepala Desa
Ia mengatakan politik merangkul yang menjadi gaya kampanye Prabowo-Gibran yang riang gembira harus tetap dilakukan. Tetapi di sisi lain, adu gagasan serta visi misi tidak boleh terlupakan.
"Kami meyakini masyarakat juga sudah cerdas dan menjadikan visi misi dan program sebagai pertimbangan utama. Ibarat makanan, ini adalah hidangan utama," kata Cheryl.
Sementara itu, Juru Bicara TKN Prabowo-Gibran, Budisatrio Djiwandono mengingatkam agar seluruh kalangan yang mendukung Prabowo-Gibran, tidak terlena dengan hasil survei tinggi.
Mengingat pelaksanaan Pilpres kurang lebih maaih tiga bulan menuju hari pencoblosan.
Budisatrio mengatakan hasil survei bisa dianggap sebagai parameter usaha yang sedang dilakukan, namun tidak pernah bisa menjamin hasil akhir.
Baca Juga: Elektabilitas Prabowo-Gibran Makin Kinclong, Gegara Kubu Ganjar-Mahfud Serang Pemerintahan Jokowi
“Masih banyak faktor yang bisa mempengaruhi hasil akhir. Terutama jika kita merasa sudah menang dan bersantai karena jaraknya sudah semakin melebar, ini harus dihindarkan," kata Budi.
Hasil Survei
Sebelumnya, Lingkaran Survei Indonesia (LSI) Denny JA merilis survei terbaru bertajuk '90 hari menuju Pilpres: yang meroket dan terjungkal' pada Senin (20/11/2023) yang menunjukkan suara pasangan capres dan cawapres, Ganjar Pranowo-Mahfud MD merosot.
Peneliti LSI Denny JA, Adjie Alfaraby mengatakan pada November 2023, suara Ganjar-Mahfud pada terjerambab ke angka 28,6 persen dari bulan sebelumnya 35,3 persen.
Sedangkan, pasangan Prabowo-Gibran naik tajam 40,3 persen dari 36,8 persen. Pasangan Anies-Muhaimin juga naik dari 17,2 persen bulan lalu menjadi 20,3 persen.
"Prabowo-Gibran unggul dua digit, Ganjar-Mahfud menurun, Anies-Muhaimin naik," kata Adjie.
Sementara itu, elektabilitas individu Prabowo dari Oktober ke November terjadi kenaikan 4,6 persen. Begitu pula di kalangan pemilih pemula, elektabilitas Prabowo naik dari 36,9 persen pada bulan lalu menjadi 41,6 pensen pada November.
"Itu karena Prabowo mengambil cawapres dari milenial (Gibran), dan julukan gemoy pada Prabowo disukai kalangan pemilih muda," ujarnya.
Efek Gibran dianggap menambah suara milenial di Jawa Tengah ke Prabowo-Gibran. "Terdapat kenaikan dukungan signifikan di Jateng (13,9 persen), kenaikan di generasi milenial (1,6 persen), dan pemilih yang puas terhadap Jokowi (4,5 persen)," tuturnya.
Selain itu, basis Ganjar di Jateng semakin direbut Gibran. Suara Prabowo-Gibran dari bulan lalu 10,7 persen, kini pada November naik menjadi 24,6 persen di Jateng. Sedangkan Ganjar-Mahfud dari 70,1 persen, kini jadi 61,8 persen.
Survei LSI Denny JA ini dilakukan pada 6-13 November 2023 menggunakan metode sampling Multi-stage Random Sampling dan total 1.200 responden. Dengan Margin of Error 2,9 persen, teknik pengumpulan data wawancara tatap muka menggunakan kuesioner.