Elektabilitas Prabowo-Gibran Makin Kinclong, Gegara Kubu Ganjar-Mahfud Serang Pemerintahan Jokowi

Selasa, 21 November 2023 | 17:13 WIB
Elektabilitas Prabowo-Gibran Makin Kinclong, Gegara Kubu Ganjar-Mahfud Serang Pemerintahan Jokowi
Pasangan capres-cawapres di Pilpres 2024. [Suara.com/Emma]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Lembaga survei Ide Cipta Research and Consulting (ICRC) merilis hasil survei elektabilitas capres-cawapres terbaru.

Hasilnya, pasangan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka mengungguli duet Ganjar Pranowo-Mahfud dan Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar.

Direktur Eksekutif ICRC Hadi Suprapto Rusli mengatakan, duet Prabowo-Gibran dengan tingkat elektabilitas 37,3 persen. Sementara Ganjar-Mahfud 33,5 persen serta Anies-Cak Imin 24,1 persen.

"Swing voters ada di angka 5,1 persen," ujar Hadi di Hotel Sofyan, Jakarta Pusat, Selasa (21/11/2023).

Baca Juga: Elektabilitas Ganjar-Mahfud Merosot Diduga Efek Kritik Rezim Jokowi, Puan Minta TPN Lakukan Evaluasi

Hadi menjelaskan, salah satu penyebab elektabilitas Ganjar-Mahfud turun karena belakangan kerap mengkritik Pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi).

"Serangan yang masif dari kubu Ganjar Pranowo terhadap pemerintahan Jokowi bisa mengakibatkan turunnya angka elektabilitas terhadap Ganjar-Mahfud," jelas Hadi.

Hadi menjelaskan, berdasarkan survei yang dilakukan ICRC, Pilpres 2024 yang diikuti oleh tiga paslon akan berjalan selama dua putaran. Sebab, menurut Hadi, pada putaran pertama tidak akan ada paslon yang memperoleh 50 persen + 1.

"Jika dilihat dari data survei ICRC terbaru, maka Pilpres 2024 diprediksikan akan terjadi dua putaran," ungkap Hadi.

Lebih lanjut, Hadi menilai kritikan dari kubu Ganjar-Mahfud itu akan membuat tingkat kepuasan terhadap pemerintahan Jokowi menurun.

Baca Juga: Kenapa Elektabilitas Prabowo-Gibran Tetap Meroket Meski Diserang Hujatan Gegara Putusan MK?

"Jika tingkat kepuasan public terhadap Jokowi dibawah 60 persen. Maka yang akan diuntungkan adalah pasangan Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar. Sehingga
pasangan Anies-Muhaimin akan mengalami kenaikan tingkat elektabilitasnya," ucap Hadi.

Untuk diketahui, survei ICRC ini dilakukan pada 12-16 November 2023. Adapun metode yang digunakan adalah Stratified Random Sampling.

Dengan jumlah sampel sebesar 1.230 responden (margin of error sebesar ± 2,79 persen), pada tingkat kepercayaan 95 persen.

Sebelumya, Lembaga Survei Indonesia Denny JA juga merilis hasil serupa dalam survei terbarunya. Lembaga survei tersebut menyebut elektabilitas capres-cawapres Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka meroket hingga ke angka 40,3 persen.

Meroketnya elektabilitas Prabowo-Gibran kemudian dirangkum LSI Denny JA dalam enam faktor.

Pertama soal elektabilitas individu Prabowo yang terus meningkat. Pada Januari 2023, elektabilitas Prabowo sebesar 25,4 persen. Sementara pada November, elektabilitas mencapai 41,1 persen.

Kedua, tingginya elektabilitas Prabowo paling banyak dipengaruhi oleh pemilih milenial. Pada Oktober 2023, pemilih Prabowo dari kalangan milenial mencapai 36,9 persen. Persentase kian meningkat menjadi 41,6 persen di November 2023.

Faktor ketiga, Prabowo dianggap semakin populer di kalangan wong cilik. Menurut data LSI Denny JA, pemilih Prabowo di segmen pendidikan tamat SD ke bawah dan segmen pendapatan di bawah dua juta perbulan ke bawah.

Faktor keempat yakni bekerjanya efek Gibran. Menurut analisisnya LSI Denny JA, semakin diserang justru Gibran akan semakin populer. Sebelum ada serangan pasca putusan MK terkait batas usia capres-cawapres, elektabilitas Gibran mencapai 69,4 persen.

Setelah ramai diserang dan dihujat, elektabilitas Gibran malah meningkat menjadi 87,1 persen pada November 2023.

Faktor kelima, efek Gibran mempengaruhi peningkatan suara di sejumlah daerah termasuk di kandang banteng yakni Jawa Tengah.

Faktor keenam, adanya kritik terhadap Gibran soal dinasti politik ternyata dianggap tidak kompeten sebab tidak memiliki efek elektoral yang signifikan secara total.

"Isu itu hanya popular di kalangan segelintir pemilih terpelajar, yang memang menjauh dari Prabowo-Gibran. Tapi sisi positif Prabowo-Gibran mendatangkan pemilih tambahan dari segmen lain yakni anak muda, pemilih yang puas Jokowi, pemilih di Jawa Tengah dan sebagainya," jelasnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI