Isi Surat Abu Bakar Baasyir untuk Prabowo, Anies dan Ganjar

Senin, 20 November 2023 | 15:04 WIB
Isi Surat Abu Bakar Baasyir untuk Prabowo, Anies dan Ganjar
Kuasa hukum capres Joko Widodo dan Ma'ruf Amin, Yusril Ihza Mahendra (kanan) mengunjungi narapidana kasus terorisme Abu Bakar Baasyir (tengah) di Lapas Gunung Sindur, Bogor, Jawa Barat , Jumat (18/1). [ANTARA FOTO/Yulius Satria Wijaya]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Pimpinan Pondok Pesantren Al-Mukmin Ngruki, Ustaz Abu Bakar Baasyir menuliskan surat khusus untuk calon presiden (capres) Ganjar Pranowo, Prabowo Subianto dan Anies Baswedan.

Surat yang ditulisnya berisikan pesan khusus dari dirinya selaku ulama.

Baasyir mengungkapkan, surat yang ia tulis untuk Anies sudah sampai di Jakarta. Sementara untuk Ganjar, ia usahakan suratnya sampai ketika keduanya bertemu di Semarang.

Sedangkan surat yang ditujukkan kepada Prabowo ia titipkan kepada cawapres Gibran Rakabuming Raka.

Baca Juga: Datangi Kantor Gibran, Abu Bakar Ba'asyir Titip Surat untuk Capres Prabowo

Hal itu pula yang membawa dirinya mendatangi Balai Kota Surakarta pada Senin (20/11/2023).

Awalnya, ia berniat untuk menemui Gibran. Namun dikarenakan Gibran sedang tidak ada di kantor, akhirnya ia menitipkan surat ke Bagian Umum Pemerintah Kota Surakarta.

"Ini Pak Prabowo kita harapkan nanti yang menyampaikan wakil beliau, Wali Kota (Solo) Mas Gibran. Selanjutnya nanti Pak Ganjar kita usahakan di Semarang," kata Baasyir di Balai Kota Surakarta, Jawa Tengah, Senin.

Pendiri Ponpes Al Mukmin Ngruki, Abu Bakar Ba'asyir, mendatangi Balai Kota Surakarta, Jawa Tengah, Senin (20/11/2023). (ANTARA/Aris Wasita)
Pendiri Ponpes Al Mukmin Ngruki, Abu Bakar Ba'asyir, mendatangi Balai Kota Surakarta, Jawa Tengah, Senin (20/11/2023). (ANTARA/Aris Wasita)

Surat yang dimaksud berisikan nasihat dirinya untuk tiga capres yang salah satunya bakal menjadi calon pemimpin Indonesia di 2024.

Sebagai ulama, ia menilai wajib hukumnya untuk menyampaikan nasihat kepada calon pemimpin negara.

Baca Juga: Gibran Tepis Isu Ijazah Palsu: Kalau Nggak Percaya, Saya Pesanin Tiket ke Singapura

"Surat ini merupakan surat kewajiban agama, ulama wajib memberikan nasihat kepada presiden supaya dalam menjalankan tugasnya bisa menyelamatkan negara dengan baik," tutur mantan napi terorisme itu.

Nasihat yang disampaikannya juga tidak terlepas dari harapan untuk pemimpin beragama Islam.

Menurutnya, pemimpin tersebut wajib mengatur agama dengan hukum Islam dan hukum Allah SWT.

"Supaya selamat. Memang ini banyak pertentangan dari non-muslim, tetapi tidak apa-apa, itu sudah sunatullah," terangnya.

Meski merasa wajib untuk menyampaikan nasihat, Baasyir tidak memaksa tiga capres itu menerima masukannya. Hal terpenting baginya ia sudah menjalankan kewajiban sebagai ulama demi kemasalahatan umat.

"Adapun nasihat diterima atau tidak diterima, Allah yang menentukan nanti. Bagi kita sudah menyampaikan, di muka Allah saya punya alasan, sudah bukti bahwa sudah menasihati."

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI