Suara.com - Wakil Presiden ke-10 dan ke-12 RI Jusuf Kalla alias JK mengingatkan soal netralitas aparat negara selama masa Pemilu. Ia bahkan menyinggung soal sumpah jabatan yang telah dijalani oleh aparat, termasuk soal ketidakberpihakan pada kontestan Pemilu manapun.
Hal ini disampaikan JK usai menerima kunjungan dari calon presiden (capres) Ganjar Pranowo di kediaman pribadinya, kawasan Kebayoran Baru, Jakarta Selatan. JK menyebut soal netralitas aparat negara ini juga dibahas dalam pertemuannya dengan Ganjar.
"Kenapa kita kemukakan netralitas? Karena sumpah. Ingat ya semua pejabat sumpah, semua aparat selalu berbunyi akan taat kepada Undang-undang dan akan melaksanakan segala tugasnya dengan sebaik-baiknya, dengan seadil-adilnya. Itu semua diucapkan sama pejabat itu," ujar JK di lokasi, Minggu (19/11/2023).
Tak hanya melanggar sumpah jabatan, aparat yang tidak netral selama Pemilu juga disebutnya akan mendapatkan ganjaran di akhirat kelak. Sebab, sumpah jabatan mereka juga diletakkan di atas kitab suci.
Baca Juga: Proyeksi EV Tahun Depan, Toyota Indonesia Gencar Lakukan Pendekatan Netralitas Karbon
"Apabila ada pejabat tingkat apapun ini tidak berlaku adil maka dia melanggar sumpahnya dan sumpahnya selalu ada Alquran atau Injil di atasnya," jelasnya.
"Jadi berat sekali hukumannya bukan hanya hukuman dunia tapi hukuman akhirat bagi siapa saja yang melaksanakan pemilu tidak sebaik-baiknya," tuturnya.
Klaim Tak Bicarakan Politik
Dalam pertemuannya dengan Ganjar, JK mengaku ada perbincangan soal kondisi negara. Ia mengeklaim tak ada pembicaraan soal perpolitikan.
"Alhamdullilah kita bersilaturahim dan berdiskusi tentang negara, kita tidak berbicara tentang politik tentang ya tentu politik bicara tentang negara," ujar JK.
Baca Juga: Prabowo - Gibran Incar 22 Juta Suara Anak Muda di Putaran Pertama Pilpres 2024
JK mengatakan, kondisi negara ke depannya juga ditentukan dalam Pemilu 2024 mendatang. Untuk mewujudkan Pemilu yang baik, maka perlu ada kerja sama semua pihak.
"Negara lebih baik itu, harus lah dengan kerja sama semua pihak yang baik dan karena itu lah kita harapkan dalam Pemilu yang akan datang ini dilaksanakan sebagaimana mandat yang baik dengan aman," ucapnya.
Dalam kesempatan itu, Ganjar mengaku menerima banyak saran dan masukan dari JK. Ia menganggap JK adalah sosok negarawan yang telah berpengalaman dan berjasa dalam membangun bangsa.
"Tentu tadi kita mendapatkan banyak sekali masukan-masukan. Intinya, pemilu musti berjalan dengan baik, nilai persatuan bangsa musti dijaga, saya mengapresiasi beliau," tuturnya.