Klaim Hasto PDIP Soal TPN GAMA Dapat Tekanan Penguasa, Sebut Adian Napitupulu Hingga Yunarto Wijaya

Minggu, 19 November 2023 | 06:10 WIB
Klaim Hasto PDIP Soal TPN GAMA Dapat Tekanan Penguasa, Sebut Adian Napitupulu Hingga Yunarto Wijaya
Sekretaris Jenderal DPP PDIP, Hasto Kristiyanto. (Suara.com/Bagaskara)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Sekrestaris Tim Pemenangan Nasional (TPN) Ganjar-Mahfud (GAMA), Hasto Kristiyanto mengaku mereka mengalami tekananan. Hal itu ia katakan sembari menyinggung adanya intervensi terhadap Mahkamah Konstitusi (MK).

"Ya tekanan ada, apalagi ini juga berkaitan, ya. Kalau kita lihat konstitusi saja bisa diintervensi, padahal lembaga yudikatif. Apalagi yang lain," kata Hasto Kristiyanto di sebuah hotel di Jakarta Pusat, Sabtu (18/11/2023).

Hasto menyebut tekanan itu seperti yang dialami oleh rekan separtainya di PDIP, Adian Napitupulu. Kemudian tekanan kepada Direktur Eksekutif Charta Politika Indonesia Yunarto Wijaya yang menyebut elaktabilitas Ganjar-Mahfud MD yang meningkat.

"Jadi berbagai signal-signal itu sudah ada. Tetapi bagi kami ketika politik itu digerakkan pada keyakinan untuk masa depan bangsa dan negara, dan berakar kuat pada sejarah bagaimana kekuasaan itu untuk rakyat, bagaimana reformasi memang untuk menggelorakan semangat anti kolusi, nepotisme, dan korupsi. Ya ini menumbuhkan jati diri yang makin Kokoh," tutur Hasto.

Baca Juga: Resmi! TPN Ganjar-Mahfud Bentuk Tim Pemenangan Daerah Di 38 Provinsi

Tak hanya itu, Hasto juga menyebut tim dari pasangan Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar (AMIN) juga mengalami tekanan yang sama. Oleh karenanya, karena merasa sama-sama mengalami tekanan, Hasto menyebut TPN Ganjar-Mahfud tengah berkomunikasi dengan Timnas AMIN.

"Dalam konteks ini kami juga membangun komunikasi dengan (Timnas) AMIN, karena merasakan hal yang sama. Sehingga inilah yang kemudian kami luruskan supaya demokrasi berada di koridornya," kata Hasto.

"Demokrasi berada pada rakyat yang mengambil keputusan, bukan pada elite dan itu harus dibangun suatu narasi bagi masa depan," sambungnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI