Suara.com - Capres Koalisi Perubahan, Anies Baswedan menjelaskan tentang perbedaan kehormatan dan penghormatan dalam Pemilu. Menurutnya, penghormatan tidak akan lebih tinggi posisinya dari kehormatan.
Mantan Gubernur DKI Jakarta itu lalu menyinggung terkait mendapatkan kehormatan tanpa harus melalui cara tikung-menikung dan 'memotong' sana -sini.
"Yang mengerjakan dengan cara terhormat, yang tidak pakai telikung sana-sini, yang tidak pakai potong-potong sana-sini, maka dia akan mendapatkan legitimasi dan dia akan mendapatkan kehormatan,” kata Anies di gedung Joang '45, Jakarta Pusat, Jumat (17/11/2023).

Anies menyebut meraih kemenangan dengan cara tikung kanan-kiri apalagi tidak menjaga etika pada akhirnya hanya akan mendapatkan penghormatan semata.
“Tapi bila dengan telikung kanan-kiri, dipertanyakan etikanya maka yang didapat adalah penghormatan dan penghormatan itu tidak pernah lebih tinggi daripada kehormatan,” lanjutnya.
Menurut Anies, kehormatan tidak bisa diperjualbelikan. Baginya, mendapat kemenangan dalam Pemilu dengan cara terhormat merupakan suatu hal penting.
"Penghormatan bisa diperjualbelikan, penghormatan bisa diperjualbelikan, tapi kehormatan, tidak ada yang menjual kehormatan dan tidak bisa dibeli kehormatan itu," jelas dia.
"Ketika Pemilu berjalan, menang dan kalah Itu posisinya, tapi cara menangnya menentukan dapatnya nanti kehormatan atau penghormatan begitu bedanya," imbuhnya.

Ia mengimbau para relawannya untuk bisa membedakan orang yang diberi penghormatan dan mendapat kehormatan.
Baca Juga: Bandingkan Ijazah Anies vs Gibran, Dokter Tifa: Bedakan Jebolan dengan Jebol
"Jangan keliru kalau melihat ada orang dikawal dan penghormatan, ada orang yang dihormati, karena apa yang dia kerjakan, apa yang dipikirkan. Bukan karena posisinya," ungkapnya.