Menurut Denny JA, survei LSI baru saja selesai untuk bulan November 2023. Data menunjukkan peningkatan dukungan kepada Prabowo dari kalangan milenial, yaitu pemilih muda yang lahir setelah tahun 1982.
Di bulan Oktober 2023, di kalangan milenial sebanyak 36,9% mendukung Prabowo. Tapi sejalan dengan semakin populernya istilah gemoy, di bulan November 2023, kalangan milenial yang mendukung Prabowo meningkat menjadi 41,6%.
"Populernya kata gemoi ini sendiri memberikan efek elektoral yang signifikan kepada Prabowo. Atau semakin populernya julukan gemoy untuk Prabowo itu cerminan semakin Prabowo disukai, terutama di kalangan mienial," tutur Denny.
3 Hal Positif Julukan Gemoy Ke Prabowo

Menurut Denny, ada tiga hal penyebab mengapa julukan gemoy itu positif buat Prabowo.
Pertama, kata gemoy itu memberikan citra baru kepada Prabowo.
Kini Prabowo dianggap sebagai tokoh yang rileks saja, yang penuh humor. Bahkan menanggapi hal-hal yang negatif keras sekali kepadanya, respon Prabowo menenangkan.
"Mengapa terjadi perubahan citra itu? Ujar Prabowo dengan jenaka, ia dua kali sudah dikalahkan di pemilu presiden. Karena itu ia mengubah penampilannya menjadi lebih rileks. Semua ia anggap keluarga dan teman," katanya.
Kedua, gemoy sebagai sebuah kata baru sangat populer di kalangan milenial. Ini memang bahasa anak- anak muda. Di mana akhir-akhir ini memang ada beberapa kata baru yang menjadi kata pergaulan dan gemoy salah satunya.
Baca Juga: Memilih Prabowo karena Alasan Gemoy? Pikiran Aneh dan Enggak Jelas
Terutama di kalangan pemain TikTok atau TikTokers, kata gemoy diucapkan untuk mereka yang dianggap menggemaskan, lucu. Kata yang diberikan kepada orang-orang yang mereka suka, yang disayangi.